FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2024


Syafruddin, Syafruddin (2025) FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2024. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin Makassar.

[thumbnail of K012221005_tesis_06-08-2024 bab I-II.pdf] Text
K012221005_tesis_06-08-2024 bab I-II.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of K012221005_tesis_06-08-2024 cover1.jpg]
Preview
Image
K012221005_tesis_06-08-2024 cover1.jpg

Download (407kB) | Preview
[thumbnail of K012221005_tesis_06-08-2024 dp.pdf] Text
K012221005_tesis_06-08-2024 dp.pdf

Download (781kB)
[thumbnail of K012221005_tesis_06-08-2024.pdf] Text
K012221005_tesis_06-08-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 13 February 2027.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Penyakit infeksi masih menjadi penyebab beban penyakit terbesar. Penyakit tidak menular (PTM) menyumbang sekitar 50% kematian global. Jika tidak dikendalikan, dapat menimbulkan konsekuensi beban ekonomi. Tuberkulosis (TB) dan Diabetes Melitus (DM) merupakan gangguan kesehatan masyarakat yang sering terjadi bersamaan dan saling mempersulit pada berbagai tingkatan. Hubungan antara DM dengan TB menunjukkan peningkatan yang signifikan dimana kasus TB paru banyak terdapat pada penderita DM. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko yang mempengaruhi dan faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian DMT2 dengan TB di Kabupaten Bulukumba. Metode. Penelitian ini menggunakan desain Kasus-Kontrol dan dilakukan di Kabupaten Bulukumba. Kelompok kasus terdiri dari 41 pasien DMT2 dengan TB dan kelompok kontrol terdiri dari 123 pasien DMT2 Tanpa TB. Data yang dikumpulkan meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lama menderita, jenis obat yang digunakan, faktor risiko kejadian DMT2 dengan TB dan hasil wawancara menggunakan Kuesioner terstruktur yang telah divalidasi (Kobotoolbox) digunakan untuk pengumpulan data dan analisis multivariat dengan regresi logistik pada aplikasi STATA. Hasil. Analisis univariat kasus dan kontrol dapat dilihat pada jenis kelamin terbanyak pada laki-laki dimana terdapat 18 orang (43,90%), pada kelompok umur 31-40 tahun sebanyak 5 orang (12,20%), dengan Tingkat pendidikan pada jenjang SMP sebanyak 9 orang (21,95%), serta lama menderita < 5 Tahun sebanyak 34 orang (82,93%), dan Jenis obat menggunakan oral sebanyak 12 orang (29,27%). Analisis bivariat Indeks Massa Tubuh (COR 4,79; 95% CI 1,80-12,8), Kepatuhan terhadap pengobatan (COR 3,01; 95% CI 1,36-6,70), Paparan asap rokok (COR 1,39; 95% CI 1,80-12,8), ; 95% CI 0,64-3,08), Dukungan Keluarga (COR 2,91; 95% CI 1,31-6,60), Kontak serumah (COR 2,17; 95% CI 0,99-4, 75. Analisis variabel multivariat yang merupakan risiko adalah Indeks Massa Tubuh (AOR 5,587; 95% CI 2,231-13,991). Dengan probabilitas (30,35%) menyebabkan terjadinya DMT2 dengan TB. Kesimpulan. Variabel Indeks Massa Tubuh (IMT) berperan terhadap terjadinya TB. Oleh karena itu dalam melakukan skrining untuk menemukan kasus baru, status IMT perlu dipertimbangkan dalam rangka pengendalian kedua penyakit.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions (Program Studi): Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 07 Mar 2025 02:23
Last Modified: 07 Mar 2025 02:23
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/43114

Actions (login required)

View Item
View Item