ANALISIS DETERMINAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DITINJAU DARI SEGITIGA EPIDEMIOLOGI DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MAMBORO KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH = ANALYSIS OF DETERMINANTS OF STUNTING IN TODDLER AGES 24-59 MONTHS VIEWED FROM THE EPIDEMIOLOGICAL TRIANGLE IN THE WORKING AREA OF THE MAMBORO HEALTH CENTER, PALU CITY, CENTRAL SULAWESI PROVINCE


Jannah, Miftahul (2025) ANALISIS DETERMINAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DITINJAU DARI SEGITIGA EPIDEMIOLOGI DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MAMBORO KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH = ANALYSIS OF DETERMINANTS OF STUNTING IN TODDLER AGES 24-59 MONTHS VIEWED FROM THE EPIDEMIOLOGICAL TRIANGLE IN THE WORKING AREA OF THE MAMBORO HEALTH CENTER, PALU CITY, CENTRAL SULAWESI PROVINCE. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin Makassar.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
K012221004_tesis_02-08-2024 cover1.jpg

Download (484kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
K012221004_tesis_02-08-2024 bab I-II.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
K012221004_tesis_02-08-2024 dapus.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
K012221004_tesis_02-08-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 3 July 2027.

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang: Kekurangan gizi pada masa anak – anak akan berdampak pada pertumbuhan sehingga dapat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Salah satu bentuk malnutrisi yang saat ini menjadi masalah global yaitu stunting, karena stunting memiliki prevalensi tertinggi dibandingkan dengan masalah gizi lainnya seperti gizi kurang, kurus dan gemuk. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Palu, masih terdapat kejadian stunting di atas standar WHO 20%. Wilayah tersebut terdapat dikelurahan mamboro 20,22% dan kelurahan Taipa 24,71%. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan yang merupakan faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan ditinjau dari segitiga epidemiologi (Host, Agent, Environment) di Wilayah Kerja Puskesmas Mamboro Kota Palu. Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol. Jumlah sampel sebanyak 171 terdiri dari 57 kasus dan 114 kontrol yang dipilih dengan metode simple random sampling. Analisis data dilakukan menggunakan program Stata versi 14. Hasil: Faktor risiko terhadap kejadian stunting yaitu riwayat imunisasi (OR 2,7) CI 95% (1,08-7,10), penyakit infeksi (OR 2,76) CI 95% (1,30-6,06), asupan energi (OR 2,17) CI 95% (1,07-4,41), asupan protein (OR 3,23) CI 95% (1,58-6,61), ASI eksklusif (OR 2,04) CI (1,01-4,10), keterpaparan asap rokok (OR 2,43) CI 95% (1,19-4,94), akses air bersih (OR 3,14) CI 95% (1,53-6,42), pengelolaan sampah rumah tangga (OR 2,95) CI 95% (1,45-6,02), Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa asupan protein merupakan determinan utama terjadinya stunting pada anak usia 24-59 bulan. Kesimpulan: Faktor risiko terjadinya stunting antara lain riwayat imunisasi, riwayat penyakit infeksi, asupan energi, asupan protein, riwayat ASI eksklusif, keterpaparan asap rokok, akses air bersih dan pengelolaan sampah rumah tangga.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Host; Agent; Environment; Faktor Risiko; Stunting
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions (Program Studi): Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 06 Mar 2025 02:38
Last Modified: 06 Mar 2025 02:38
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/43111

Actions (login required)

View Item
View Item