FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN = RISK FACTORS FOR STUNTING INCIDENTS IN CHILDREN AGED 6-24 MONTHS IN MAROS DISTRICT, SOUTH SULAWESI


Astuti, Pupin (2024) FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN = RISK FACTORS FOR STUNTING INCIDENTS IN CHILDREN AGED 6-24 MONTHS IN MAROS DISTRICT, SOUTH SULAWESI. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
K012212032_tesis_09-08-2024 cover1.jpg

Download (297kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
K012212032_tesis_09-08-2024 bab I-II.pdf

Download (788kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
K012212032_tesis_09-08-2024 dp.pdf

Download (748kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
K012212032_tesis_09-08-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 19 July 2027.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Stunting disebabkan oleh beberapa faktor risiko yang terdiri atas faktor ibu, faktor anak, dan faktor rumah tangga. Kejadian stunting di Kabupaten Maros mengalami peningkatan yang cukup besar. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor Ibu, faktor anak, dan faktor rumah tangga sebagai faktor risiko kejadian stunting di Kabupaten Maros. Metode. Penelitian ini adalah penelitian case control dengan 56 kasus stunting dan 56 kontrol yang merupakan baduta dari tiga kecamatan di Kabupaten Maros. Interview secara langsung dan medical record review di kumpulkan untuk meneliti variabel penelitian. Analisis data penelitian menggunakan analisis odd ratio dan regresi ogistic Hasil. Faktor ibu menunjukkan variabel pengetahuan ibu (OR: 2,400; 95% CI 1,121-5,136) dan status gizi (OR 57,000; 95% CI 12,483-260,272) merupakan faktor risiko yang memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kejadian stunting. Pada faktor anak, variabel ASI Eksklusif (OR 7,440; 95% CI 2,979-18,582) dan riwayat penyakit menular (OR 17,274; 95% CI 6,713-44,450) merupakan faktor risiko yang memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kejadian stunting. Pada faktor rumah tangga, variabel pendapatan keluarga (OR 4,279; 95% CI 1,556-11,767) dan paparan asap rokok (OR 11,025; 95% CI 4,450-27.313) merupakan faktor risiko yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian stunting. Baduta yang lahir dengan status gizi ibu yang buruk, baduta tidak menerima ASI Eksklusif, baduta memiliki riwayat penyakit infeksi, baduta terpapar asap rokok, dan baduta dengan pendapatan keluarga yang rendah memiliki kemungkinan terjadi stunting sebesar 99,83% atau pasti akan terjadi stunting apabila baduta mengalami kondisi-kondisi tersebut. Kesimpulan. Faktor anak dan faktor rumah tangga dominan berpengaruh terhadap kejadian stunting, namun faktor ibu yaitu status gizi memiliki pengaruh yang paling besar terhadap kejadian stunting.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Baduta, Ibu, Rumah Tangga, Stunting
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions (Program Studi): Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 17 Mar 2025 06:19
Last Modified: 17 Mar 2025 06:19
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/43106

Actions (login required)

View Item
View Item