Ramadhani, Suci (2025) GAMBARAN KEJADIAN DBD BERDASARKAN INDEKS OVITRAP DAN TINDAKAN PENCEGAHAN GIGITAN NYAMUK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CENRANA, KECAMATAN CENRANA, KABUPATEN BONE. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin Makassar.
![[thumbnail of K011201204_skripsi_02-08-2024 cover1.jpg]](/43096/1.hassmallThumbnailVersion/K011201204_skripsi_02-08-2024%20cover1.jpg)

K011201204_skripsi_02-08-2024 cover1.jpg
Download (312kB) | Preview
![[thumbnail of K011201204_skripsi_02-08-2024 bab I-II.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
K011201204_skripsi_02-08-2024 bab I-II.pdf
Download (671kB)
![[thumbnail of K011201204_skripsi_02-08-2024.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
K011201204_skripsi_02-08-2024.pdf
Download (3MB)
![[thumbnail of K011201204_skripsi_02-08-2024 dapus.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
K011201204_skripsi_02-08-2024 dapus.pdf
Restricted to Repository staff only until 13 February 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kasus DBD yang terus meningkat membuat penyakit ini menjadi masalah kesehatan yang cukup serius di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Kasus DBD juga masih terus terjadi di Sulawesi Selatan. Kabupaten Bone menunjukkan angka kejadian DBD mengalami peningkatan dari tahun 2021 hingga per Agustus 2023. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian DBD berdasarkan indeks ovitrap dan tindakan pencegahan gigitan nyamuk di Wilayah kerja Puskesmas Cenrana. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah metode observasional dengan pendekatan desktiptif. Metode pengambilan sampel adalah random sampling. Hasil: Hasil penelitian indeks ovitrap di Wilayah Kerja Puskesmas Cenrana yaitu 24,48% didalam rungan dan 11,22% diluar ruangan. Hasil penelitian tindakan pencegahan gigitan nyamuk di Wilayah kerja Puskesmas Cenrana yaitu yang tidak menggunakan obat anti nyamuk pada penderita DBD 87,6% dan bukan penderita DBD 91,9%, tidak menggunakan kelambu pada penderita DBD 100% dan bukan penderita DBD 86,2%, tidak menggunakan kawat kasa pada penderita DBD 87,6% dan bukan penderita DBD 94,3%, tidak menggunakan pakaian panjang pada penderita DBD 100% dan bukan penderita DBD 51,9%, tidak menggunakan repellent pada penderita DBD 100% dan bukan penderita DBD 93,3%. Kesimpulan: Indeks ovitrap di Wilayah kerja Puskesmas Cenrana yaitu 24,48% didalam ruangan dan 11,22% diluar ruangan. Sebagian besar masyarakat tidak melakukan tindakan pencegahan gigitan nyamuk seperti penggunaan obat anti nyamuk, penggunaan kelambu, penggunaan kawat kasa, pemakaian pakaian panjang, dan penggunaan repellent khususnya pada pagi hingga sore hari. Sehingga tindakan pencegahan gigitan nyamuk harus terus digerakkan untuk mencegahan terjadinya penyakit DBD.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 07 Mar 2025 02:18 |
Last Modified: | 07 Mar 2025 02:18 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/43096 |