Pemodelan Pengaruh Faktor Cuaca Terhadap Luasan Tutupan Salju (Snow Cover) Di Puncak Gunung Kilimanjaro

Gunung Kilimanjaro mengalami perubahan pada luasan tutupan salju yang diakibatkan oleh perubahan iklim. Hal inilah yang menjadi alasan penelitian dilakukan untuk menganalisis dan memahami pengaruh spesifik faktor cuaca dan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan faktor cuaca dan faktor iklim signifikan penyebab perubahan luasan tutupan salju di gunung Kilimanjaro. Penelitian ini menggunakan metode Stepwise Multiple Regression, analisis korelasi pearson dan metrik Root Mean Squared Error (RMSE) untuk menganalisis akurasi model dalam memodelkan perubahan luasan tutupan salju. Hasil penelitian menggunakan metode Stepwise Multiple Regression menunjukkan adanya hubungan signifikan antara suhu udara, kecepatan angin dan curah hujan terhadap luasan tutupan salju dengan nilai signifikansi berada di angka 0.001 hingga 0.048. Hasil analisis korelasi pearson menunjukkan interaksi antara tiga prediktor paling signifikan yakni suhu udara, kecepatan angin dan curah hujan berada di tingkat akurasi model kategori sangat kuat dengan angka (r = 0.94) dan nilai RMSE sebesar 0.38 km2. Sedangkan, beberapa faktor cuaca dan faktor iklim menunjukkan nilai korelasi yang rendah (r = 0.061 - 0.386). Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa perubahan luasan tutupan salju di puncak gunung Kilimanjaro didominasi oleh peran suhu udara, kecepatan angin dan curah hujan. Sebagai saran, penelitian berikutnya dapat menggunakan rentang waktu yang lebih lama dapat digunakan agar lebih akurat dalam memberi wawasan tentang tren jangka panjang fenomena perubahan luasan tutupan salju.