Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Probiotik Asal Usus Itik Betina Anas domesticus di Dusun Tambua Desa Bonto Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros

Peternakan itik merupakan salah satu industri peternakan yang maju di Indonesia yang memiliki potensi besar sebagai penghasil telur dan daging. Permasalahan yang dihadapi dalam peternakan itik salah satunya adalah tingkat pertumbuhan yang belum stabil sehingga peternak umumnya menggunakan suplemen tambahan yaitu AGP (Antibiotic Growth Promotor) yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi ternak dan manusia bila digunakan secara terus-menerus. Adapun alternatif yang dapat menggantikan penambahan antibiotik yaitu dengan menggunakan bahan alami seperti bakteri probiotik yang dapat diperoleh dari saluran pencernaan unggas, seperti itik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat bakteri probiotik dan mengetahui karakteristik isolat bakteri probiotik asal usus itik betina Anas domesticus di dusun Tambua, Desa Bonto Marannu, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros. Isolasi bakteri probiotik dilakukan dengan menggunakan medium MRSA yang ditambahkan CaCO3 1%. Kemampuan isolat sebagai bakteri probiotik diperoleh dengan melakukan uji ketahanan terhadap pH rendah, garam empedu dan suhu. Karakteristik bakteri dilakukan melalui uji makroskopik dengan mengamati bentuk koloni, uji mikroskopik dilakukan dengan pewarnaan Gram dan uji-uji biokimia seperti uji motilitas, uji MR-VP, uji katalase dan uji TSIA, serta uji daya hambat terhadap bakteri patogen dengan menggunakan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Hasil yang diperoleh terdapat lima isolat BAL bersifat gram positif, berbentuk batang dan bulat, mampu tumbuh pada medium yang memiliki pH 2,5, medium yang mengandung garam empedu sintetik 1% dan 5%, suhu pertumbuhan 15 °C dan 45 °C, serta optimum pada suhu 37 °C. Kelima isolat bersifat non motil, positif terhadap uji MR, negatif terhadap uji VP, bersifat katalase negatif, dan mampu memfermentasi karbohidrat pada medium TSIA. Dari hasil uji daya hambat didapatkan bahwa ketiga isolat yaitu PiBM 3, PiBM 4 dan PiBM 5 memiliki kemampuan menghasilkan antimikroba yang bersifat bakterisida terhadap pertumbuhan bakteri E.coli dan S. aureus.