Strategi Komunikasi Penyuluhan Pertanian dalam Meningkatkan Kemampuan Adaptasi Petani terhadap Perubahan Iklim

Latar Belakang. Kabupaten Gowa merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang subsektor pertaniannya prospektif untuk dikembangkan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir turut terdampak perubahan iklim ekstrim yang mengakibatkan menurunnya produktivitas padi di Kabupaten Gowa. Oleh karena itu, dibutuhkan peningkatan kemampuan adaptasi petani yang mencakup pengetahuan dan keterampilan petani dalam menghadapi perubahan iklim yang ditunjang dengan penyuluh pertanian khususnya strategi komunikasi penyuluh pertanian dan umumnya seluruh aspek penyuluhan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluh pertanian khususnya strategi komunikasi penyuluhan pertanian serta karakteristik petani terhadap peningkatan kemampuan adaptasi petani dalam menghadapi perubahan iklim. Metode. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Gowa khususnya di Kecamatan Bajeng, Bontonompo Selatan dan Tompoulu denganjumlah 26 orang responden penyuluh pertanian dan 97 orang responden petani padi yang dianalisis menggunakan Regresi Logistik Biner. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 12 variabel independen 10 diantaranya memiliki pengaruh singnifikan pada taraf kepercayaan 95% terhadap variable dependen, yaitu Pendidikan petani, luas lahan petani, strategi komunikasi informatif, strategi komunikasi persuasif, strategi komunikasi instruktif, sarana penyuluhan, media penyuluhan, dan metode penyuluhan dengan dua diantaranya berpengaruh signifikan negative yaitu strategi komunikasi edukatif dan materi penyuluhan. Adapun variable-variabel independent yang tidak signifikan terhadap peningkatan kemampuan adaptasi petani dalam menghadapi perubahan iklim ialah jenis kelamin petani dan usia petani. Kesimpulan. Variabel Pendidikan petani, luas lahan petani, strategi komunikasi informatif, strategi komunikasi persuasif, strategi komunikasi instruktif, sarana penyuluhan, media penyuluhan, dan metode penyuluhan berpengaruh siginfikan positif terhadap peningkatan kemampuan adaptasi petani terhadap perubahan iklim, sedangkan dua variable lainnya berpengaruh signifikan negative yaitu strategi komunikasi edukatif dan materi penyuluhan.