KEBERADAAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM DAN PENYAKIT DARAH PADA BIBIT TANAMAN PISANG CAVENDISH (Musa cavendishii) HASIL PERBANYAKAN MELALUI BONGGOL DI LAHAN PLANT NURSERY UNIVERSITAS HASANUDDIN

Pendahuluan. Pengembangan budidaya pisang Cavendish di Indonesia terkendala dalam mendapatkan bibit unggul. Kendala tersebut dapat diselesaikan dengan penerapan teknik kultur jaringan, namun kultur jaringan memerlukan modal yang besar, fasilitas laboratorium yang memadai, dan keahlian khusus. Penggunaan bonggol untuk kebutuhan yang terbatas dapat dilakukan, namun perlu penanganan yang memadai, karena mudah tertular dan terjangkit penyakit baik di lahan maupun selama pengangkutan. Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui insidensi penyakit pada bibit pisang Cavendish hasil perbanyakan melalui bonggol dan jenis patogen yang menyerang bibit pisang Cavendish. Metode. Pengamatan langsung pada bibit pisang Cavendish di Lahan Nursery, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin dilakukan setiap bulan selama tiga bulan pengamatan dan isolasi patogen di Laboratorium Bioteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin. Hasil. Ditemukan dua penyakit yang menyerang bibit pisang Cavendish yaitu penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp cubens (Foc) dan penyakit darah yang disebabkan oleh Ralstonia syzygii subsp. celebesensis. Perkembangan insidensi kedua penyakit pada tiga bulan pengamatan yaitu: 32%, 40%, dan 42%. Kesimpulan. Pada perbanyakan bibit pisang Cavendish yang menggunakan bonggol ditemukan dua penyakit yaitu layu fusarium yang disebabkan oleh F. oxysporum f.sp cubens dan penyakit darah yang disebabkan oleh R. syzygii subsp. celebesensis dengan kategori serangan berat.