Perancangan Pertanian Terpadu di Urban Agrofarm dengan Menerapkan Konsep Desain Permakultur

Latar Belakang. Sektor pertanian berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan, khususnya di wilayah perkotaan yang padat. Urban Agrofarm sebagai salah satu usaha budidaya terpadu dan pertanian sirkular di Kota Makassar berupaya menerapkan sistem ekonomi sirkular yang mendaur ulang limbah menjadi sumber daya baru, namun masih menghadapi tantangan dalam efektivitas produksi. Dalam konteks ini, konsep permakultur memberikan pendekatan desain terintegrasi dan berkelanjutan, serta prinsip zero waste untuk pengelolaan sumber daya optimal. Oleh karena itu, perancangan lanskap pertanian terpadu dengan menerapkan konsep desain permakultur perlu dilakukan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan merancang konsep pertanian terpadu dengan menerapkan konsep desain permakultur, berfokus pada prinsip zero waste dan ekonomi sirkular, serta berfungsi sebagai ruang edukasi tentang pertanian dan lingkungan di Urban Agrofarm. Metode. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan perencanaan dan perancangan lanskap dengan tahap meliputi persiapan, inventarisasi, analisis, sintesis, perencanaan dan perancangan. Hasil. Penelitian ini menghasilkan konsep dasar dan konsep pengembangan pertanian terpadu melalui konsep permakultur, dimana desain yang dirancang mencakup zonasi terpadu, pengelolaan air berkelanjutan, dan energi terbarukan, serta mengintegrasikan pertanian, peternakan, dan perikanan. Desain keberagaman vegetasi mendukung sistem ketahanan pangan dan desain pengelolaan limbah melalui maggot akan menghasilkan pakan dan pupuk, sementara learning center dan program eduwisata mendukung edukasi serta keterlibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan. Kesimpulan. Penelitian ini berhasil merancang Urban Agrofarm dengan prinsip permakultur, menjadikan Urban Agrofarm lebih tertata, produktif, dan berkelanjutan. Zonasi, pengelolaan air, serta energi terbarukan meningkatkan efisiensi tapak, sementara fasilitas tambahan mendukung edukasi, ekonomi sirkular, dan ketahanan pangan, sebagai model pertanian terpadu di perkotaan.