Pemetaan Indikatif Karbon Organik Tanah Pada Beberapa Penggunaan Lahan Pertanian di Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros


Alfira, Alfira (2025) Pemetaan Indikatif Karbon Organik Tanah Pada Beberapa Penggunaan Lahan Pertanian di Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin Makassar.

[thumbnail of G011201065_skripsi_27-12-2024 bab 1-2.pdf] Text
G011201065_skripsi_27-12-2024 bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of G011201065_skripsi_27-12-2024 cover1.jpg]
Preview
Image
G011201065_skripsi_27-12-2024 cover1.jpg

Download (391kB) | Preview
[thumbnail of G011201065_skripsi_27-12-2024 dp.pdf] Text
G011201065_skripsi_27-12-2024 dp.pdf

Download (144kB)
[thumbnail of G011201065_skripsi_27-12-2024.pdf] Text
G011201065_skripsi_27-12-2024.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Karbon organik tanah dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang secara tidak langsung menambah cadangan karbon pada ekosistem lainnya. Soil Organic Carbon (SOC) dapat menyimpan karbon dalam jumlah besar dan mengurangi emisi karbon dioksida di atmosfer. Oleh karena itu, keseimbangan karbon harus dijaga secara substansial di lahan pertanian. Saat ini, pemetaan SOC pada lahan pertanian sangat diperlukan karena menjadi referensi dalam menangani masalah yang ada pada bidang pertanian mengenai potensi cadangan karbon dan sekaligus kesuburan tanah pada wilayah tersebut. Tujuan. Untuk mengetahui dan memetakan indikatif karbon organik dalam tanah pada beberapa penggunaan lahan pertanian di kecamatan Bantimurung. Metode. Metode survei lapangan, dilakukan pengambilan sampel tanah secara purposive sampling, berdasarkan unit lahan dengan titik pengambilan sampel sebanyak 16 titik yang terdiri dari 2 titik setiap unit lahan. Analisis perhitungan karbon organik tanah menggunakan metode yang berdasar pada perkalian dari persentase C-Organik, bulk density dari setiap kedalaman tanah.. Pembuatan peta indikatif karbon organik tanah menggunakan analisis spasial ArcGIS 10.4 dengan teknik interpolasi IDW (Inverse Distance Weight). Hasil. Kandungan c-organik pada beberapa penggunaan lahan pertanian berbeda-beda. Kandungan c-organik tertinggi berada pada T5 (kebun, tropaquepts, endapan aluvium) yaitu 2,66 %, sedangkan kandungan c�organik terendah didapatkan pada T16 (sawah, rendolls, formasi tonasa) yaitu 1,29 %. Berdasarkan hasil pemetaan dengan metode interpolasi IDW diperoleh 2 kriteria karbon organik tanah yaitu rendah dengan luas 489,15 ha dan sedang seluas 3819,88 ha. Kesimpulan. Kandungan c-organik tertinggi diperoleh pada penggunaan lahan kebun yaitu 2,66 %, sedangkan kandungan c-organik terendah pada T16 dengan penggunaan lahan sawah yaitu 1,29 %. Pola penyebarannya tergolong kedalam 2 kriteria kandungan karbon organik yaitu rendah, dan sedang. Kandungan karbon organik tanah pada lahan kebun lebih tinggi dibandingkan tegalan, dan sawah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Pertanian > Agroteknologi
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 06 Mar 2025 01:34
Last Modified: 06 Mar 2025 01:34
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/42980

Actions (login required)

View Item
View Item