Yusuf, Amalia (2025) Induksi kalus dan inisiasi planlet tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) pada berbagai konsentrasi 2,4-D dan TDZ secara in vitro. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin Makassar.
![[thumbnail of G011201051_skripsi_27-12-2024 bab 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
G011201051_skripsi_27-12-2024 bab 1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of G011201051_skripsi_27-12-2024 cover1.jpg]](/42977/2.hassmallThumbnailVersion/G011201051_skripsi_27-12-2024%20cover1.jpg)

G011201051_skripsi_27-12-2024 cover1.jpg
Download (324kB) | Preview
![[thumbnail of G011201051_skripsi_27-12-2024 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
G011201051_skripsi_27-12-2024 dp.pdf
Download (196kB)
![[thumbnail of G011201051_skripsi_27-12-2024.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
G011201051_skripsi_27-12-2024.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang. Produksi gula belum mampu memenuhi kebutuhan gula di Indonesia. Bahan tanam diperlukan sangat banyak untuk menghasilkan bibit tebu dengan stek. Kultur jaringan dapat menjadi solusi untuk mengurangi penggunaan bahan tanam dan menghasilkan bibit tebu yang lebih banyak. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi 2,4-D terhadap induksi kalus tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) dan berbagai konsentrasi TDZ terhadap inisiasi planlet tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.). Metode. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak kelompok, induksi kalus menggunakan 2,4-D (1 mg L-1, 2 mg L-1, 3 mg L-1 dan 4 mg L-1) dan inisiasi planlet menggunakan TDZ (TDZ 0 mg L-1, 1 mg L-1, 2 mg L-1, 3 mg L-1, dan 4 mg L- 1). Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 2,4-D 1 mg L-1 dan 2 mg L-1 memunculkan kalus tercepat dengan waktu 10,50 HST, warna kalus pale yellow, dengan tekstur kalus yang remah. Konsentrasi 2,4-D 1 mg L-1 memiliki bobot kalus terberat yaitu 3,22 g/botol. Konsentrasi TDZ 4 mg L-1 memunculkan tunas tercepat yaitu 16,33 HST dan jumlah tunas terbanyak yaitu 13,78 (tunas/100 mg kalus), sedangkan konsentrasi 0 mg L-1 memunculkan akar tercepat yaitu 14,44 HST dengan jumlah akar terbanyak yaitu 16.00. konsentrasi TDZ 1 mg L-1 merupakan kosentrasi tercepat dalam membentuk planlet yaitu 21,11 HST. Kesimpulan. Konsentrasi 2,4- D 1 mg L-1 memberikan hasil optimal pada parameter waktu muncul kalus dan bobot kalus tanaman tebu. Rata-rata warna kalus yang dihasilkan adalah pale yellow dan tekstur kalus yang dihasilkan adalah remah. Konsentrasi TDZ 4 mg L-1 memberikan hasil optimal terhadap waktu muncul tunas dan jumlah tunas. Penggunaan TDZ pada kultur in vitro tebu masih terbilang sedikit, sehingga pada penelitian lebih lanjut dibutuhkan parameter lain untuk melihat pengaruh TDZ terhadap kultur in vitro tanaman tebu.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Agroteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 06 Mar 2025 01:36 |
Last Modified: | 06 Mar 2025 01:36 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/42977 |