Sukmawati, Sukmawati (2024) Pengaruh Naungan terhadap Keparahan dan Perkembangan Penyakit serta Resiliensi Tanaman terhadap Cekaman Abiotik pada Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) di Kabupaten Soppeng. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin Makassar.
![[thumbnail of G011201042_skripsi_27-12-2024 bab 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
G011201042_skripsi_27-12-2024 bab 1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of G011201042_skripsi_27-12-2024 cover1.jpg]](/42976/2.hassmallThumbnailVersion/G011201042_skripsi_27-12-2024%20cover1.jpg)

G011201042_skripsi_27-12-2024 cover1.jpg
Download (341kB) | Preview
![[thumbnail of G011201042_skripsi_27-12-2024 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
G011201042_skripsi_27-12-2024 dp.pdf
Download (56kB)
![[thumbnail of G011201042_skripsi_27-12-2024.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
G011201042_skripsi_27-12-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 30 October 2026.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang. Tanaman kakao merupakan salah satu komoditas
perkebunan di Indonesia yang berperan penting bagi perekonomian nasional
yang pertumbuhannya sangat berkaitan dengan kondisi cuaca. Salah satu
masalah pada produksi kakao ialah serangan hama dan penyakit. Serangan
penyakit yang banyak ditemukan pada pertanaman kakao adalah VSD, Lasiodiplodia, dan Fusarium. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh intensitas cahaya dengan mengatur jenis kerapatan
naungan (paranet) terhadap keparahan dan perkembangan penyakit serta
kemampuan resiliensi tanaman terhadap cekaman abiotik (suhu dan curah
hujan). Metode. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok
(RAK) dengan enam perlakuan naungan 0% (kontrol), 35%, 50%, 65%, 75%,
85% paranet dengan tiga ulangan dan empat sampel. Hasil penelitian
dianalisis menggunakan ANOVA dan apabila berbeda nyata dilanjutkan
dengan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) 5%. Hasil. Perlakuan naungan
dinilai berpengaruh pada pertumbuhan tanaman kakao dengan melihat ratarata jumlah bunga tertinggi pada naungan 35% dan terendah pada naungan
0% (kontrol). Insidensi penyakit VSD, Lasiodiplodia, dan Fusarium terus meningkat setiap minggunya. Perkembangan penyakit VSD lebih
mendominasi daripada Lasiodiplodia dan Fusarium. Keparahan penyakit
didapatkan hasil naungan 65% tertinggi, yaitu 29,26% sedangkan yang paling
terendah yaitu naungan 0% (kontrol), yaitu 16,67%. Dari hasil isolasi
cendawan yang telah diidentifikasi maka dapat disimpulkan bahwa penyakit
yang ada pada tanaman kakao yang diamati adalah Lasiodiplodia
theobromae. Kesimpulan. Penggunaan naungan paranet berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman kakao. Pada insidensi dan keparahan
penyakit penggunaan naungan perlu di sesuaikan dengan umur tanaman dan
faktor abiotik.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Agroteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 07 Mar 2025 02:22 |
Last Modified: | 07 Mar 2025 02:22 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/42976 |