Putri, Anita Dwi (2024) Penggunaan Eufemisme oleh Warganet di Media Sosial Tiktok: Kajian Stilistika = Use of Euphemisms by Netizens on Tiktok Social Media:Stylistic Study. Skripsi thesis, UNIVERSITAS HASANNUDDIN.
![[thumbnail of Cover]](/42947/2.hassmallThumbnailVersion/F011201013_skripsi_06-08-2024%20cover1.jpg)

F011201013_skripsi_06-08-2024 cover1.jpg
Download (269kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
F011201013_skripsi_06-08-2024 bab I-II.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
F011201013_skripsi_06-08-2024 dp.pdf
Download (4MB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
F011201013_skripsi_06-08-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 23 July 2027.
Download (6MB)
Abstract (Abstrak)
Eufemisme di media sosial termasuk bahasa yang khas dalam penggunaan corak bahasa. Pola-pola baru ditemukan dalam penggunaannya di media sosial Tiktok. Penelitian ini bertujuan memaparkan bentuk dan frekuensi penggunaan eufemisme di media sosial Tiktok edisi 34.7.0 pada Januari hingga Maret 2024. Populasi penelitian mencakup kalimat yang mengandung kata atau frasa eufemisme dalam komentar warganet. Data yang ditemukan dikumpulkan dengan teknik simak, dokumentasi dan catat, serta diambil secara purposive dengan minimal tiga data untuk setiap kategori. Analisis dilakukan dengan menggunaan metode deskriptif untuk mengklasifikasi dan mengelompokkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima bentuk eufemisme tersebar dalam 47 data yang digunakan oleh warganet: (1) penggunaan singkatan (inisial dan akronim), (2) penggunaan kata serapan, (3) penggunaan istilah asing, (4) penggunaan metafora, dan (5) penggunaan parafrasa. Setiap bentuk penggunaan eufemisme dapat ditentukan frekuensi penggunaan. Hal ini berarti bahwa eufemisme yang paling dominan digunakan oleh warganet di media sosial Tiktok adalah bentuk singkatan, dengan 13 data. Dominasi ini disebabkan oleh adanya dua subkategori dalam singkatan, yaitu inisial dan akronim, yang memperluas variasi dan frekuensi penggunaannya. Sebaliknya bentuk eufemisme yang paling jarang digunakan adalah parafrasa, dengan hanya 6 data, karena hanya memiliki satu kategori. Temuan ini mengindikasikan kecenderungan warganet untuk menggunakan kata-kata yang lebih singkat dan padat dalam komunikasi. Hal ini mungkin disebabkan oleh kebutuhan untuk menyampaikan pesan dengan cepat dan efisien di platform media sosial yang memiliki karakteristik komunikasi singkat dan sering kali dibatasi oleh jumlah karakter.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | eufemisme, frekuensi, warganet, Tiktok |
Subjects: | P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures P Language and Literature > PN Literature (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 06 Mar 2025 02:39 |
Last Modified: | 06 Mar 2025 02:39 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/42947 |