PELAYANAN BANTUAN KESEJAHTERAAN SOSIAL PERMANEN DI KOTA MAKASSAR ( Kasus Yayasan Taka Bonerate dan Yayasan Kartika Sejahtera)


ABDULLAH, BADARUDDIN (2008) PELAYANAN BANTUAN KESEJAHTERAAN SOSIAL PERMANEN DI KOTA MAKASSAR ( Kasus Yayasan Taka Bonerate dan Yayasan Kartika Sejahtera). Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
badaruddin-187-1-ps0214 COVER1.jpg

Download (217kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
badaruddin-187-1-ps0214 1-2.pdf

Download (134kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
badaruddin-187-1-ps0214 DAPUS-LAM.pdf

Download (11kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
badaruddin-187-1-ps0214.pdf

Download (244kB)

Abstract (Abstrak)

BADARUDDIN ABDULLAH : Pelayanan bantuan kesejahteraan social permanen di Kota Makassar ( Kasus Yayasan Taka Bonerate dan Yayasan Kartika Sejahtera) di bimbing oleh T.R. Andi Lolo dan Bachrah Dafrid.
Penelitian ini bertujuan menjelaskan fungsi organisasi pengelola bantuan kesejahteraan sosial permanen, menjelaskan faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat pelayanan dan pengelolaan bantuan kesejahteraan sosial permanen, menjelaskan hasil yang diperoleh dari bantuan kesejahteraan sosial permanen.
Hasil Penelitian menunjukkan organisasi pengelola Bantuan Kesejahteraan Sosial Permanen yayasan Taka Bonerate dan yayasan Kartika Sejahtera telah menjalankan fungsinya sebagai pendampingan social yang merupakan salah satu strategi pemberdayaan masyarakat miskin. Pendamping sosial hadir sebagai agen perubah yang turut terlibat membantu memecahkan persoalan yang dihadapi mereka. Peran pendamping umumnya mencakup empat peran utama, yaitu: fasilitator, pendidik, perwakilan masyarakat, dan peran-peran teknis bagi masyarakat miskin yang didampinginya. Faktor-faktor yang menjadi pendukung dari pengelolaan BKSP ini antara lain : a) Partisipasi masyarakat sebagai kontrol sosial dari masyarakat b) Transparansi. c) Kebijakan dan strategi diarahkan pada upaya membangun daya para penerima manfaat program, sedangkan yang menjadi faktor penghambat ialah : a) Kualitas sumber daya manusia pengelola masih minim, b). Mekanisme kerja / tata kelola organisasi atau yayasan yang belum mapan, c) pendanaan, d) Masih minimnya pembinaan yang dilakukan terhadap organisasi sosial ini. Hasil yang diperoleh dari program bantuan kesejahteraan sosial permanen ini adalah ; a) Terpenuhinya kebutuhan dasar hidup sasaran BKSP, sehingga dapat memelihara taraf kesejahteraan sosial, b) Terlembaganya kegiatan penyantunan berbasis masyarakat, c) Meningkatnya kepedulian sosial/kesetiakawanan sosial dari masyarakat khususnya dalam penanganan PMKS nonpotensial.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 18 May 2021 07:16
Last Modified: 18 May 2021 07:16
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/4286

Actions (login required)

View Item
View Item