Penerapan Microbubble Pada Sistem Hidroponik Rakit Apung Terhadap Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca sativa L).

Latar Belakang Selada (Lactuca sativa L) merupakan tanaman hortikultura dengan potensi komersial yang menjanjikan. Produk selada yang ditanam secara hidroponik lebih segar, higienis, bersih dan menarik, sehingga lebih diminati oleh konsumen dan memungkinkan petani untuk mendapatkan hasil pertanian yang lebih optimal. Permasalahan yang sering dihadapi saat bertanam selada menggunakan teknik hidroponik rakit apung ini adalah akar selada dalam hidroponik rakit apung membusuk dengan cukup cepat karena kurangnya kandungan oksigen terlarut pada daerah perakaran, sehingga dapat mempengaruhi metabolisme pertumbuhan tanaman selada dan berdampak terhadap penurunan produktifitas tanaman selada. Oleh karena itu, diperlukan inovasi untuk mengatasi masalah pada tanaman selada hidroponik rakit apung. Salah satunya adalah dengan menerapkan teknologi microbubble dengan menggunakan venturi nozzle. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh penerapan microbubble yang dihasilkan oleh venturi dual nozzle terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman selada pada sistem hidroponik rakit apung. Metode penelitian memberikan microbubble pada tiga titik penanaman yakni titik tanam dekat, titik tanam menengah dan titik tanamjauh lalu mengamati pertumbuhan selada (tinggi, panjang akar dan berat) tanaman selada selama 22 hari setelah tanam. Data dianalisis secara statistik menggunakan analisis ragam atau analysis of variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian microbubble dengan titik tanam A, titik tanam B dan titik tanam C berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan berpengaruh tidak nyata terhadap akar tanaman dan berat tanaman selada 22 hari setelah tanam pada sistem hidroponik rakit apung. Pelakuan terbaik untuk pertumbuhan tanaman selada yaitu microbubble dengan titik A.