SUYATA, MAYA PERMATASARI (2024) KEMAMPUAN INDEKS PERFUSI PERIFER DAN WAKTU ISI KAPILER DIBANDINGKAN DENGAN PERBEDAAN TEKANAN KARBON DIOKSIDA VENA ARTERIAL DALAM MENDETEKSI RESPON CAIRAN PADA PASIEN SEPSIS DAN SYOK SEPSIS = THE ABILITY OF PERIPHERAL PERFUSION INDEX AND CAPILLARY REFILL TIME COMPARED WITH VENOUS-TO-ARTERIAL CARBON DIOXIDE TENSION DIFFERENCE IN DETECTING FLUID RESPONSIVENESS IN SEPSIS AND SEPTIC SHOCK PATIENTS. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/42688/1.hassmallThumbnailVersion/C018202003_disertasi_14-05-2024%20cover1.png)

C018202003_disertasi_14-05-2024 cover1.png
Download (107kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
C018202003_disertasi_14-05-2024 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (536kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
C018202003_disertasi_14-05-2024 dp(FILEminimizer).pdf
Download (98kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
C018202003_disertasi_14-05-20241(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 6 February 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK Pendahuluan: Tingkat kematian yang tinggi dan disfungsi organ pada syok septik menunjukkan perlunya intervensi awal dan penelitian pada pasien syok septik. Oleh karena itu, studi mengenai indeks perfusi perifer (PPI) dan waktu pengisian kembali kapiler (CRT) diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk menilai responsifitas cairan pada pasien syok septik di Unit Perawatan Intensif (ICU). Studi ini bertujuan untuk membahas indeks perfusi perifer (PPI) dan waktu pengisian kembali kapiler (CRT) untuk menilai responsifitas cairan pada pasien syok septik di Unit Perawatan Intensif (ICU). Metode: Desain studi ini adalah studi potong lintang analitik, dilakukan mulai dari tanggal 1 Mei 2022 hingga 1 September 2022. Semua pasien dengan sepsis klinis dan syok septik dirawat di ruang ICU dan menjadi populasi studi. Intervensi yang diberikan adalah tantangan cairan mini dengan dosis 4 ml/kgBB yang diberikan selama 15 menit. Variabel PPI dan CRT akan dikelompokkan berdasarkan respons cairan, dan analisis uji diagnostik akan dilakukan dengan menilai sensitivitas, spesifisitas, nilai prediktif positif (PPV), nilai prediktif negatif (NPV), dan akurasi. Hasil: Validitas pemeriksaan PPI berdasarkan tekanan arteri rata-rata (MAP) dalam mendeteksi responsifitas cairan didapatkan hasil sensitivitas sebesar 66,6%, spesifisitas sebesar 31,6%, nilai prediktif negatif sebesar 94,7%, nilai prediktif positif sebesar 4,87%, dan akurasi sebesar 33,3%. Validitas pemeriksaan CRT dalam mendeteksi responsifitas cairan menunjukkan sensitivitas sebesar 33,3%, spesifisitas sebesar 75,4%, nilai prediktif negatif sebesar 95,5%, nilai prediktif positif sebesar 6,66%, dan akurasi sebesar 73,3%. Hasil bervariasi didapatkan berdasarkan denyut jantung, ΔpCO2, dan nilai laktat. Simpulan: Dalam mendeteksi responsifitas cairan pada pasien sepsis dan syok septik, PPI memiliki sensitivitas yang lebih baik, sementara CRT menunjukkan spesifisitas yang lebih baik.
Keyword : CRT, PPI, Syok Sepsis, Respon Cairan
Item Type: | Thesis (Disertasi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | CRT, PPI, Syok Sepsis, Respon Cairan. |
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Anestesiologi |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 04 Mar 2025 00:54 |
Last Modified: | 04 Mar 2025 00:54 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/42688 |