PENGERINGAN PASIF KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DAN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) YANG MENGALAMI PROSES PENGOLAHAN BASAH

Kopi adalah komoditas ekspor yang cukup berkontribusi besar dalam menyumbang pendapatan negara, di mana Indonesia menjadi negara pengekspor kopi keempat setelah Brazil, Vietnam dan Kamboja. Kualitas dari biji kopi sangat ditentukan oleh proses pasca panen dari biji kopi. Salah satu tahapan penting dalam proses pasca panen kopi adalah proses pengeringan. Proses pengeringan biji kopi bisa dilakukan dengan metode alami dan mekanis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penurunan kadar air kopi arabika dan kopi robusta selama pengeringan pasif yang mengalami pengolahan basah serta model pengeringan yang sesuai. Metode penelitian dilakukan dengan mengeringkan empat sampel biji kopi yang terdiri dari dua sampal kopi arabika dan dua sampel robusta untuk kemudian dikeringkan menggunakan solar box drayer tipe direct. Dari hasil penelitian diperoleh data pola penurunan kadar air biji kopi arabika dan kopi robusta, pola penurunan Moisture Ratio (MR) dan model pengeringan yang sesuai untuk menggambarkan pola penurunan kadar air biji kopi arabika dan kopi robusta. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pola penurunan kadar air biji kopi arbika dan kopi robusta tidak menunjukkan pola penurunan yang berbeda secara signifikan serta model pengeringan yang paling tepat untuk menggambarkan pola penurunan kadar air biji kopi adalah model page.