FITRIANI, FITRIANI (2024) GAMBARAN KESIAPAN PASIEN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA PERTAMA KALI DI RUMAH SAKIT KEMENKES KOTA MAKASSAR = Patient Readiness to Undergo First Hemodialysis Therapy at the Ministry of Health Hospital in Makassar City. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/42625/1.hassmallThumbnailVersion/R011231085_skripsi_22-11-2024%20COVER1.jpg)

R011231085_skripsi_22-11-2024 COVER1.jpg
Download (251kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
R011231085_skripsi_22-11-2024 BAB 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (487kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
R011231085_skripsi_22-11-2024 DP(FILEminimizer).pdf
Download (803kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
R011231085_skripsi_22-11-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 4 February 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang: Gagal ginjal menjadi sangat umum terjadi dan menjadi salah satu penyebab utama kematian tidak menular di seluruh dunia. Terapi pengganti ginjal yang umumnya digunakan adalah hemodialisis. Banyak stigma di masyarakat bahwa hemodialisa adalah akhir dari hidupnya. Bahkan tidak sedikit pasien yang akhirnya memilih untuk menolak melakukan terapi hemodialisa. Tujuan penelitian: Mengetahui kesiapan pasien menjalani terapi hemodialisa pertama kali di Rumah Sakit Kemenkes Kota Makasar tahun 2024. Metode: Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Pemilihan sampel menggunakan non-probability sampling jenis purposive sampling sebanyak 58 orang pasien yang akan memulai terapi hemodialisa pertama kali. Pengumpulan data menggunakan RTQ kuesioner yang diadaptasi dari sumber Development and Validation of The Readiness for Therapy Questionnaire (RTQ), di Portsmouth, Inggris, (Ghomi et al., 2021). Kuesioner telah diadaptasi dalam bentuk bahasa Indonesia dan diuji validitas dan reliabilitasnya oleh peneliti. Selain kuesioner RTQ peneliti menambahkan satu pertanyaan terbuka untuk menilai perasaan pasien saat itu. Hasil: hasil penelitian ini didapatkan responden mayoritas berjenis kelamin Laki-laki (58,6%), Usia 46-65 tahun (60,3%), bekerja Wiraswasta (50%), status menikah (82,8%), latar belakang pendidikan SLTA (41,4%), lama menderita penyakit 2-7 hari (55,1%), komorbid Hipertensi (41,4%), riwayat menolak/menunda terapi (50%), faktor penghambat kesiapan: ketidaktahuan tentang hemodialisa (24,1%), Faktor pendukung kesiapan: pasrah dan ikhlas (31,8%). Pasien kategori siap (25,8%), ketidaksiapan dominan diakibatkan karena aspek kondisi fisik, mental, dan emosional (93,1%), Kesiapan mayoritas adalah perempuan 13,8%, usia 46-65 tahun 19%, bekerja sebagai IRT 8,6%, pendidikan SLTA dan Perguruan Tinggi dengan jumlah yang sama 8,6%, komorbid Hipertensi 19%, lama menderita penyakit 2-7 hari 17,2%, dan status menikah 22,4%. Kesimpulan dan saran: Sebagian besar pasien tidak siap menjalani hemodialisa pertama mereka Ketidaksiapan menjalani hemodialisa mayoritas dipengaruhi oleh aspek kondisi fisik, mental dan emosional. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan intervensi untuk mengelola kecemasan atau edukasi manfaat HD dan efek samping menunda terapi HD.
Kata kunci : Gagal Ginjal, Hemodialisa, Kesiapan Pasien
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gagal Ginjal, Hemodialisa, Kesiapan Pasien. |
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Keperawatan > Ilmu Keperawatan |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 03 Mar 2025 01:19 |
Last Modified: | 03 Mar 2025 01:19 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/42625 |