FITOREMEDIASI TANAMAN HIAS TERHADAP POLUTAN PLUMBUM (Pb) DARI TANAH PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TAMANGAPA ANTANG MAKASSAR

Akumulasi sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), memungkinkan terjadinya pencemaran logam berat dari sampah organik dan anorganik. TPA sampah Tamangapa Makassar juga berpeluang pula tercemar logam berat, khususnya Plumbum (Pb), yang ambang batas Pb pada tanah adalah 0,07 µg/g berdasarkan Badan Standardisasi Nasional (SNI Tahun 2004). Penelitian “Fitoremediasi Tanaman Hias Terhadap Polutan Plumbum (Pb) Dari Tanah Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Tamangapa Antang Makassar”, yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan fitoremediasi tanaman hias Helianthus annuus L., Zinnia Elegans Jacq., Impatiens balsamina L., Celosia argentea L., dan Mirabilis jalapa L., terhadap logam Plumbum (Pb). Analisis kadar Plumbum (Pb) pada tanah dan tanaman dilakukan dengan metode destruksi basah, yang diukur menggunakan alat Inductively Coupled Plasma-mass Spectrometry (ICP-MS). Kadar Plumbum (Pb) awal tanah TPA Tamangapa adalah 103,17 µg/g (>ambang batas). Hasil analisis kadar Plumbum (Pb) pada 12 minggu setelah tanam (MST) telah tersisihkan rata-rata 52,74% pada media tanam tanaman, efisiensi penyisihan tertinggi pada jenis Zinnia elegans Jacq. yaitu 54,63%, dan terendah pada jenis Helianthus annuus L. 50,60%. Kadar akumulasi Pb pada tanaman rata-rata 2,87%, tertinggi pada jenis Mirabilis jalapa L. yaitu 5,14% dan terendah pada jenis Celosia argentea L. 1,89%. Biomassa tanaman tertinggi pada jenis Mirabilis jalapa L. yaitu 27,85% dan terendah pada jenis Impatiens balsamina L. 13,09%.