WAHDANIAH, TYAS NADYA (2024) Efektivitas Nanopartikel Ekstrak Kulit Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) sebagai bahan antibakteri alami terhadap Enterococcus Faecalis = Effectiveness of Red Onion Peel Extract Nanoparticles (Allium ascalonicum L.) as a Natural Antibacterial Ingredient Against Enterococcus faecalis. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/42474/1.hassmallThumbnailVersion/J011211091_skripsi_22-11-2024%20COVER1.jpg)

J011211091_skripsi_22-11-2024 COVER1.jpg
Download (400kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
J011211091_skripsi_22-11-2024 BAB 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (323kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
J011211091_skripsi_22-11-2024 DP(FILEminimizer).pdf
Download (672kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
J011211091_skripsi_22-11-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 31 January 2027.
Download (985kB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Perawatan saluran akar adalah perawatan pada pulpa yang mengalami inflamasi dengan cara pengambilan pulpa vital atau nekrotik dan menggantinya dengan bahan pengisi. Pembersihan saluran akar dapat menghilangkan bakteri pada saluran akar agar tidak terjadi infeksi berulang dan kegagalan perawatan. Enterococcus faecalis merupakan bakteri yang banyak ditemukan dalam kegagalan perawatan saluran akar karena kemampuannya dapat beradaptasi dengan baik terhadap kondisi saluran akar yang kurang nutrisi dan kadar oksigen yang rendah. Oleh karena itu irigasi menjadi tahapan penting dalam menunjang keberhasilan perawatan saluran akar. Larutan natrium hipoklorit (NaOCl) paling banyak digunakan, namun memiliki daya hambat kurang kuat terutama terhadap bakteri Enterococcus faecalis yang persisten. Salah satu bahan alami yang memiliki potensi antibakteri adalah bawang merah. Selain kandungan umbi bawang merah, kulit bawang merah dapat dimanfaatkan sebagai bahan antibakteri, yaitu saponin dan flavonoid. Metode: Jenis penelitian adalah eksperimental laboratoris in vitro dengan post-test only with control group design menggunakan metode dilusi. Sampel penelitian yaitu nanopartikel ekstrak kulit bawang merah, NaOCl 2.5% dan aquades dengan masing-masing dilakukan 3 kali pengulangan. Kemampuan antibakteri diamati berdasarkan zona inhibisi yang terbentuk di sekitar silinder stainless steel pada media MHA. Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan Kruskall Wallis dan Mann Whitney. Hasil: Berdasarkan uji daya hambat, diameter pada zona inhibisi nanopartikel ekstrak kulit bawang merah seluruhnya menunjukkan tidak memiliki efektivitas terhadap Enteroccus faecalis. Kesimpulan: Nanopartikel ekstrak kulit bawang merah (Allium ascalonicum L.) konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80% memiliki daya hambat yang lemah terhadap Enterococcus faecalis.
Kata Kunci: kulit bawang merah, nanopartikel, Enterococcus faecalis.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Shallot skin, nanoparticles, Enterococcus faecalis. |
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pendidikan Dokter Gigi > Pendidikan Dokter Gigi |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 03 Feb 2025 01:45 |
Last Modified: | 03 Feb 2025 01:45 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/42474 |