Literature Review : Analisis Kualitas Hidup Terkait Kesehatan Mulut Pada Penderita Celah Bibir dan Lelangit Ditinjau Dari World Health Organization Quality of Life (WHOQoL) Dengan Instrumen OHIP = Literature Review: Quality of Life Analysis Related to Oral Health in Patients with Cleft Lip and Palate Reviewed from World Health Organization Quality of Life (WHOQoL) with OHIP Instrument

Azzahra Widya Hasis. Literature Review : Analisis Kualitas Hidup Terkait Kesehatan Mulut Pada Penderita Celah Bibir dan Lelangit Ditinjau Dari World Health Organization Quality of Life (WHOQoL) Dengan Alat Ukur OHIP (dibimbing oleh Andi Tajrin, drg., M.Kes., SP.B.M.M., SUBSP.C.O.M. (K)) Latar Belakang. Celah bibir dan lelangit adalah salah satu kelainan bawaan yang paling banyak terjadi. Di Indonesia, celah orofasial dikaitkan dengan peningkatan angka kematian bayi dan morbiditas yang signifikan. Celah orofasial adalah malformasi kraniofasial yang disebabkan oleh kelainan perkembangan dan penyatuan proses wajah selama embriogenesis. Pendekatan terhadap penderita harus multidisiplin berupa kerja sama antar tenaga medis. Ketepatan waktu juga diperlukan untuk meminimalkan komplikasi dan ketidaknyamanan bagi penderita. Struktur anatomi yang terlibat bertanggung jawab atas masalah yang berkaitan dengan malformasi gigi, pernapasan, mengunyah, menelan, pendengaran, fonasi, berbicara, dan menghisap. Berdampak pada gangguan perkembangan saraf, kesejahteraan, citra diri, sehingga memengaruhi kehidupan sosial, interaksi sosial, dan kualitas hidup. Kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan mulut (OHRQoL) sebagai faktor menentukan implikasi fungsional dan psikososial yang berasal dari penyakit mulut. Ada banyak instrumen pengukuran OHRQoL salah satunya World Health Organization Quality of Life (WHOQoL) dengan alat ukur: Oral Health Impact Profile (OHIP). Tujuan. Untuk mengetahui kualitas hidup terkait kesehatan mulut (OHRQoL) pada penderita celah bibir dan lelangit, dengan kelompok kontrol tanpa celah bibir dan lelangit, penderita celah bibir dan lelangit yang menjalani perawatan, serta dampak tingkat keparahahan celah, jenis kelamin, dan usia ditinjau dari standar WHOQoL. Metode. Dalam penulisan ini menggunakan metode penulisan literature review. Langkah penulisan yang dilakukan adalah mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber yang relevan dengan subjek penelitian, dan meninjau literature menggunakan metode sintesis informasi dengan menggabungkan informasi dari jurnal dan temuan penelitian sebelumnya. Hasil. Terdapat perbedaan signifikan dari WHOQoL antara penderita celah bibir dan lelangit dengan individu tanpa celah bibir dan lelangit, terutama pada beberapa domain penelitian. Dampak dari jenis kelamin, usia, jenis celah, dan jenis intervensi bedah korektif juga turut mempengaruhi WHOQoL. Meskipun penderita celah bibir dan lelangit yang berpartisipasi dalam penelitian ini telah menyelesaikan perawatan gigi, mereka memiliki WHOQoL yang lebih rendah pada domain tertentu, dibandingkan dengan individu tanpa celah bibir dan lelangit. Kesimpulan. Penderita celah bibir dan lelangit memliki WHOQoL yang lebih rendah pada domain tertentu, maupun jika dibandingkan dengan individu tanpa celah bibir dan lelangit memiliki perbedaan. Serta dampak dari faktor jenis kelamin, usia, jenis celah, dan jenis intervensi bedah korektif juga turut mempengaruhi WHOQoL.

Keyword : Celah bibir dan lelangit; Kualitas hidup; OHRQoL; WHOQoL; OHIP.