Pengaruh Perendaman Terhadap Derajat Putih Tepung Umbi Porang (Amorphopallus muellleri blume)

Umbi porang adalah tumbuhan yang digunakan sebagai bahan makanan, tanaman hias dan obat. Nilai gizi setiap 100g umbi porang terdiri dari 45% kandungan glukomanan, 9,7% kandungan protein, 16 jenis asam amino. Adanya kandungan glukomanan yang tinggi membuat umbi porang banyak di cari untuk dijadikan tepung mannan. Penggunaan tepung diharapkan memiliki kualitas terbaik, untuk itu yang perlu diperhatikan ialah warna dari tepung yang dihasilkan. Untuk menghasilkan kualitas terbaik tepung umbi porang, perlu dilakukan perlakuan khusus pada saat pengolahannya seperti melakukan perendaman dengan bahan pemutih. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perendaman larutan kalsium hipoklorit, hydrogen peroksida dan natrium metabilsufit terhadap warna tepung umbi porang yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan cara merendam irisan chip umbi porang dalam larutan kalsium hipoklorit〖(CaClO〗_2)hydrogen peroksida〖(H〗_2 O_2) dan natrium metabilsufit (Na_2 S_2 O_5) dengan konsentrasi dalam setiap larutan ialah 0,5%, 1% dan 1,5%. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, nilai derajat putih (nilai L*) tertinggi 56,255 yang diperoleh dari perlakuan dengan menggunakan larutan kalsium hipoklorit 〖(CaClO〗_2) konsentrasi 1,5%, perlakuan dengan larutan hydrogen peroksida 〖(H〗_2 O_2) konsentrasi 1,5% dengan nilai L* tertinggi 62,641, sedangkan untuk perlakuan dengan menggunakan natrium metabilsufit konsentrasi 1,5% dengan nilai L* 84,780. Dari hasil tersebut memperlihatkan bahwa jenis pemutih dan konsentrasi larutan mempengaruhi warna dari tepung umbi porang yang dihasilkan. Perlakuan pemutihan dengan menggunakan larutan kalsium hipoklorit dan hydrogen peroksida tidak berpengaruh signifikan terhadap pola laju pengeringan chip umbi porang, serta natrium metabilsufit berpengaruh terhadap pola laju pengeringan chip umbi porang.