Stevanie, Carolina (2024) Pengembangan Teknologi Mixed Reality Sebagai Pre-surgical Training pada Bedah Ortognati. Thesis thesis, unhas.
![[thumbnail of J045202003_tesis_03-12-2024 bab1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
J045202003_tesis_03-12-2024 bab1-2.pdf
Download (4MB)
![[thumbnail of J045202003_tesis_03-12-2024 cover1.jpg]](/42331/2.hassmallThumbnailVersion/J045202003_tesis_03-12-2024%20cover1.jpg)

J045202003_tesis_03-12-2024 cover1.jpg
Download (371kB) | Preview
![[thumbnail of J045202003_tesis_03-12-2024 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
J045202003_tesis_03-12-2024 dp.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of J045202003_tesis_03-12-2024.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
J045202003_tesis_03-12-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 7 October 2026.
Download (6MB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang. Berbagai penelitian telah menunjukkan manfaat teknologi mixed reality dalam pelatihan, perencanaan, dan navigasi bedah. Namun pengembangan dan manfaat teknologi ini di bidang bedah mulut dan maksilofasial belum banyak dibahas. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat dan realitas pengembangan teknologi mixed reality sebagai pre-surgical training pada bedah ortognati. Metode. Penelitian dilakukan di Lab. Virtual Reality dan Augmented Reality, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hasanuddin, Makassar dan Laboratorium social, cognitive, robotics and AI research, Fakultas Teknik, Departemen Teknik Elektro, Universitas Hasanuddin, Makassar. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional. Uji dilakukan pada total 11 responden yang terdiri dari pakar klinis, pakar teknik, mahasiswa teknik, dan mahasiswa klinis menggunakan uji kuesioner mixed reality neuroscience questionnaire (MRNQ) dan kuesioner clinical-virtual evaluation questionnaire (CVEQ). Penarikan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji normalitas Saphiro-Wilk dan uji one-way Annova Hasil. Hasil uji normalitas Saphiro-Wilk menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, dengan P value>0.05. Analisis statistik kemudian dilanjutkan dengan uji one-way Annova, didapatkan tidak ada perbedaan signifikan baik penilaian dari pakar teknik, pakar klinisi, mahasiswa teknik, dan mahasiswa klinisi (P<0.05). Berdasarkan hasil analisis kuesioner MRNQ, didapatkan hasil nilai rata rata total 122.9 (minimum cut-offs ≥100; parsimonious cut-offs ≥120). Hasil analisis kuesioner CVEQ didapatkan hasil nilai rata rata total 72.5 (96.6%) (minimum cut-offs 40%), menunjukkan baik pakar klinisi maupun mahasiswa klinisi memiliki penilaian yang sama, bahwa penggunaan teknologi mixed reality sebagai pre-surgical training pada bedah ortognati memiliki manfaat dalam proses pembelajaran mahasiswa kedokteran gigi dan mahasiswa PPDGS bedah mulut dan maksilofasial, terutama dalam memahami prosedur bedah ortognati dan memahami struktur anatomi terkait. Kesimpulan: Pengembangan sarana pre-surgical training bedah ortognati berbasis teknologi mixed reality memiliki tingkat realitas dan kesesuaian yang dapat dijadikan dasar dalam prosedur bedah ortognati. Hal tersebut menjadikan inovasi ini dapat dikembangkan dan diadopsi dalam metode pembelajaran mahasiswa PPDGS bedah mulut dan maksilofasial.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pendidikan Dokter Gigi > PPDGS - Bedah Mulut dan Maksilofasial |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 26 Feb 2025 02:00 |
Last Modified: | 26 Feb 2025 02:00 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/42331 |