ADLI, MUHAMMAD ARIF ZUL (2024) EKSISTENSI MUHDI AKBAR SEBAGAI ALIRAN KEPERCAYAAN TAHUN 1999-2001 DI SELAYAR = THE EXISTENCE OF MUHDI AKBAR AS A BELIEF IN 1999-2001 IN SELAYAR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/42265/1.hassmallThumbnailVersion/F061191033_skripsi_25-11-2024%20COVER1.jpg)

F061191033_skripsi_25-11-2024 COVER1.jpg
Download (263kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
F061191033_skripsi_25-11-2024 BAB 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
F061191033_skripsi_25-11-2024 DP(FILEminimizer).pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
F061191033_skripsi_25-11-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 22 January 2027.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Muhammad Arif Zul Adli. F061191033. “Eksistensi Muhdi Akbar Sebagai Aliran Kepercayaan Tahun 1999-2001 Di Selayar”, dibimbing oleh Nasihin, S.S., M.A. Penelitian skripsi ini bertujuan untuk meneliti Sejarah Eksistensi Muhdi Akbar di Selayar, khususnya terkait adanya momentum pluralisme di era kepemimpinan Gus Dur. Studi ini menggunakan metode sejarah dengan melakukan penelusuran sumber sejarah, dimana arsip dan wawancara yang banyak menjadi sumber utamanya. Para mantan penganut Muhdi Akbar ini turut menjadi sumber kunci penulis. Data-data yang dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis hingga menjadi suatu karya ilmiah sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara sosiologis, status Muhdi Akbar yang dianggap sebagai aliran sesat oleh Muhammadiyah, disebabkan oleh adanya perbedaan pandangan terhadap syar’at Islam. Secara administrasi juga menujukkan bahwa aliran ini telah ini dibekukan oleh Kodam VII Wirabuana melalui Surat Keputusan No. KEP. 034/10/PPDD/1966, tertanda Penguasa Pelaksana Dwikora Daerah Sulawesi Selatan dan Tenggara ub. Kepala Staf ttd Soemeroe Kolonel Inf. NRP. 17538. Kemudian ketika kuatnya wacana pluralisme di era kepemimpinan Abdurrahman Wahid (1999-2001), menjadi suatu momentum bagi anggota Muhdi Akbar untuk mengonsolodiasi wacana untuk mengembalikan Muhdi Akbar secara administratif sebagai lembaga “agama” yang dapat dianut secara bebas di Selayar.
Keyword : Muhdi Akbar, Muhammadiyah, Militer, Pluralisme.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Muhdi Akbar, Muhammadiyah, Military, Pluralism. |
Subjects: | P Language and Literature > PC Romance languages |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 25 Feb 2025 01:37 |
Last Modified: | 25 Feb 2025 01:37 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/42265 |