PENGARUH KONVERSI LAHAN TERHADAP PERUBAHAN TEMPERATUR DAN KEBERADAAN FAUNA BURUNG DI KECAMATAN POMALAA

Data Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2019 menunjukkan bahwa luas lahan berhutan seluruh daratan Indonesia adalah 94,1 juta hektare atau 50,1 persen dari total daratan dan mengalami deforestasi seluas 462,4 ribu hektar sepanjang tahun 2019. Hal ini berdampak langsung ada perubahan suhu dan fauna burung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak dari konversi lahan terhadap terhadap suhu dan fauna burung dengan perbandingan kondisi lokasi yang berbeda yaitu, hutan, padang rumput, area terbuka dan jalan beraspal di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Dari hasil penelitian ditemukan pada lokasi hutan memiliki suhu yang lebih rendah kemudian berturut-turut padang rumput, area terbuka dan jalan beraspal. Hal yang sama juga teradi pada fauna burung, dimana ada area hutan ditemukan 11 jenis burung, pada lokasi padang rumput ditemukan 4 jenis burung, pada lokasi area terbuka ditemukan 2 jenis burung dan lokasi jalan beraspal tidak ditemukan jenis burung. Pada area hutan, dengan kelimpahan relatif didominasi oleh jenis kacamata laut Zopterops chloris dengan persentasi 29% dan disusul jenis Kadalan Sulawesi Rhamphococcyx calyorhynchus dan Cucak kutilang Pycnonotus aurigaster masing-masing 13%. Pada area Padang Rumput, diperoleh 4 jenis burung dengan presentasi kelimpahan relative tertinggi 40% untuk jenis bondol rawa Lonchura malacca. untuk area terbuka hanya diperoleh 2 jenis burung yaitu bondol rawa Lonchura malacca dan gereja erasia Passer montanus dengan kelimpahan relative masing-masing 67% dan 33%. Sedangkan pada area jalan beraspal tidak ditemukan satupun jenis burung.