Perbedaan Tingkat Oral Hygiene Antara Pengguna Sikat Gigi Ortodonti Dan Konvensional Pada Pengguna Piranti Ortodonti Cekat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

RIFDAH NAIFAH AKHMAD. Perbedaan Tingkat Oral Hygiene Antara Pengguna Sikat Gigi Ortodonti Dan Konvensional Pada Pengguna Piranti Ortodonti Cekat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin (dibimbing oleh Dr. Eddy Heriyanto Habar, drg., Sp.Ort.,Subsp.,DDPK (K))

Latar belakang: Prevalensi maloklusi di Indonesia berdasarkan RISKESDAS 2018 adalah tinggi (80% dari jumlah penduduk). Sehingga perawatan ortodonti sangat dibutuhkan di Indonesia untuk memperbaiki kondisi maloklusi tersebut. Adapun perawatan ortodonti dapat berupa perawatan ortodonti cekat, lepasan, dan fungsional. Umumnya untuk menangani kasus maloklusi digunakan piranti ortodonti cekat. Namun, pengguna piranti ortodonti cekat memiliki kesulitan dalam menjaga kebersihan gigi karena kompleksitas alat, sehingga memerlukan perhatian khusus untuk menjaga oral hygiene yang baik. Tindakan kontrol plak menyikat gigi merupakan upaya yang efektif dalam menjaga oral hygiene. Pada pengguna piranti ortodonti cekat terdapat tiga pilihan sikat gigi yang dapat digunakan yaitu sikat gigi ortodonti, konvensional dan elektrik. Mayoritas pengguna piranti ortodonti cekat menggunakan antara sikat gigi ortodonti dan konvensional. Namun, efektivitas sikat gigi ortodonti dibandingkan dengan sikat gigi konvensional dalam menjaga oral hygiene masih menjadi perdebatan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat Oral Hygiene Index Simplified (OHIS) antara pengguna sikat gigi ortodonti dan konvensional pada pengguna piranti ortodonti cekat mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin yang menggunakan piranti ortodonti cekat. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross sectional study dengan desain penelitian analitik. Subjek penelitian terdiri dari 93 sampel yang dipilih dengan cara purposive sampling pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi penelitian. Data diperoleh melalui pemeriksaan klinis Oral Hygiene Index Simplified (OHIS) dan pengisian data subjek penelitian. Analisis data menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk, uji homogenitas Levene dan uji independent sample T test. Hasil: Mayoritas responden menggunakan sikat gigi konvensional (73,11%) dan 26,88% responden menggunakan sikat gigi ortodonti. Uji independent sample T test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan (p=0,866) tingkat oral hygiene antara pengguna sikat gigi ortodonti dan konvensional pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin yang menggunakan piranti ortodonti cekat. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan sikat gigi ortodonti dan sikat gigi konvensional dalam menjaga oral hygiene pengguna piranti ortodonti cekat pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.