HUBUNGAN KADAR FIBROBLAST GROWTH FACTOR 23 DENGAN KADAR VITAMIN D PADA PENYAKIT GINJAL KRONIK = RELATIONSHIP BETWEEN FIBROBLAST GROWTH FACTOR 23 LEVEL WITH VITAMIN D LEVEL IN CHRONIC KIDNEY DISEASE

ABSTRAK Latar belakang: Komplikasi yang timbul akibat penyakit ginjal kronik (PGK) berkontribusi terhadap meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas. Khususnya, pada tahap awal kerusakan ginjal, homeostatis dan keseimbangan mineral tetap tidak terganggu karena adanya hormon fibroblast growth factor 23 (FGF-23). Selain itu, penurunan fungsi ginjal berdampak buruk pada sintesis vitamin D. Karena latar belakang ini, kami bertujuan untuk meneliti dan memahami hubungan antara kadar FGF-23 dan vitamin D pada pasien penyakit ginjal kronik. Metode: Sebuah studi cross-sectional dilakukan pada 58 pasien PGK stadium 3-5 non-dialisis di Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Hubungan kadar FGF-23 dengan kadar vitamin D dan stadium PGK dianalisis dengan uji chi-square dan uji Kruskal-Wallis. Hasil: Kadar FGF-23, dengan median 100 pg/mL sebagai batas yang ditentukan, menunjukkan signifikansi terkait kadar vitamin D (p=0,003). Nilai rata-rata FGF-23 pada kasus defisiensi dan insufisiensi sangat meningkat bila dibandingkan dengan pasien dengan kadar vitamin D yang suffisiensi (p=0,016). Signifikansi tingkat FGF-23 menjadi lebih menonjol seiring bertambahnya stadium (p=0,060). Kesimpulan : Terdapat hubungan bermakna antara peningkatan kadar FGF-23 dengan penurunan kadar vitamin D pada PGK.

Kata kunci : Fibroblast growth factor 23, vitamin D, penyakit ginjal kronik