Hubungan Status Karies dengan Kualitas Hidup pada Anak SDN 3 Sambung Jawa Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep

Latar Belakang: Karies gigi merupakan salah satu penyakit yang paling banyak diderita pada anak-anak di seluruh dunia. Di kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 55,8% penduduk mengalami karies. Pada anak-anak, konsumsi sukrosa yang tinggi, dan sering ngemil telah dikaitkan dengan karies gigi. Kesehatan gigi dan mulut tidak hanya tentang ketiadaan penyakit atau kondisi di dalam mulut, tetapi juga tentang bagaimana masalah kesehatan gigi dan mulut termasuk karies dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari, interaksi sosial, dan kesejahteraan psikologis seseorang. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara status karies dengan kualitas hidup anak SDN 3 Sambung Jawa Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep. Metode Penelitian: Penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross sectional-study. Subjek penelitian yaitu 155 anak kelas 3- 6 berumur 8-12 tahun. Setiap subjek dilakukan pemeriksaan status karies dengan menggunakan alat ukur Decay Missing Filled Teeth (DMF-T), sedangkan kualitas hidup diukur menggunakan Child Oral Health Impact Profile Short Form (COHIP-SF). Hasil Penelitian: Nilai rerata DMF-T tertinggi terlihat pada anak-anak dengan kualitas hidup yang buruk (19,3%) dengan nilai rerata sebesar 4,2±1,91 dengan kategori sedang. Sedangkan subjek penelitian dengan kualitas hidup yang sedang (32,2%) memiliki nilai rerata DMFT sebesar 1,7±2,16 dan pada subjek penelitian dengan kualitas hidup baik (45,1%) memiliki nilai rerata DMF-T sebesar 2,6±2,41, yang mana keduanya termasuk dalam kategori rendah. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara status karies dengan kualitas hidup dengan kata lain semakin parah status karies maka semakin buruk pula kualitas hidup seseorang.