Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong Pada Skala Usaha yang Berbeda di Desa Arusu Kecamatan Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara

AHMAD FAUSI SP. Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong pada Skala Usaha yang Berbeda di Desa Arusu Kecamatan Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara (dibimbing oleh Ahmad Ramadhan Siregar dan Hastang).Pengembangan sapi potong di Desa Arusu mengalami hambatan. Sebagian besar peternak masih tergolong usaha peternakan rakyat berskala kecil dengan pola pemeliharaan tradisional. Usaha sapi potong dikatakan berhasil apabila memberikan kontribusi terhadap pendapatan peternak. Pendapatan adalah hasil yang diterima dikurangi total biaya produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan peternak sapi potong pada berbagai skala usaha. Penelitian ini dilakanakan pada bulan Juni-Juli yang berlokasi di Desa Arusu Kecamatan Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Metode pengambilan data melalui observasi dan wawancara. Pengambilan sampel menggunakan metode proporsional random sampling. Responden dalam penelitian ini sebanyak 32 orang peternak sapi potong dengan skala usaha yang berbeda. Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel pendapatan peternak yang terdiri dari total penerimaan dan total biaya. Data dianalisis dengan menentukan penerimaan, biaya total dan pendapatan masing-masing peternak sapi potong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan tertinggi yang diperoleh peternak sapi potong di Desa Arusu berada pada skala usaha 7-8 ekor yaitu Rp14.948.083/peternak (Rp1.949.750/ekor) sedangkan pendapatan terendah berada pada skala usaha 2-3 ekor yaitu Rp3.663.262/peternak (Rp1.392.040/ekor). Semakin besar skala usaha maka semakin besar pendapatan yang diterima, sebaliknya semakin kecil skala usaha semakin kecil pula pendapatan yang diterima. Perbedaan pendapatan yang diperoleh peternak dipengaruhi oleh perbedaan jumlah ternak yang dimiliki.