POLITIK TRANSAKSIONAL DALAM PERSPEKTIF TEORI PERTUKARAN SOSIAL (STUDI KASUS PADA PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH SERENTAK TAHUN 2020 DI KABUPATEN TORAJA UTARA) = TRANSACTIONAL POLITICS FROM THE PERSPECTIVE OF SOCIAL EXCHANGE THEORY (CASE STUDY ON THE 2020 SIMULTANEOUS REGIONAL HEAD GENERAL ELECTION IN NORTH TORAJA DISTRICT)

ISAK PASULU. Politik Transaksional Dalam Perspektif Teori Pertukaran Sosial (Studi Kasus Pada Pemilukada Serantak Tahun 2020 Di Kabupalen Toraja Utara) (dibimbing oleh Tahir Kasnawi, Hasbi, dan Suparman Abdullan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis (a) bentuk-bentuk politik transaksional dalam Pemilukada serentak tahun 2020 di Kabupaten Toraja Utara dalam perspektif teori pertukaran sosial; (b) peranan para aktor dalam politik transaksional pada Pemilukada serentak tahun 2020 di Kabupaten Toraja Utara; dan (c) pemicu dan upaya yang perlu dilakukan untuk mengurangi politik transaksional dalam Pemilukada di Kabupaten Toraja Utara. Penelitian ini rnenggunakan pendekatan fenomenologi karena realitas dan pengalaman populer masyarakat menjadi sumber pengetahuan. Teori yang digunakan sebagai pisau analisis adalah Teori Pertukaran Sosial dan Teori Patron Kiien. Informan penelitian sebanyak 20 orang. Keseluruhan informan ditentukan secara purporsif. Metode pangumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, kajian literatur, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk politik transaksional pada Pemilukada serentak tahun 2020 terdiri atas (a) pemberian pribadi (individual giffs); (b) pembelian suara (vote buying); (c) Politik Gentong Babi (Pork Barrel); dan (d) jabatan pada OPÐ. Bentuk yang paling masif, terstruktur dan sistematis adalah pembelian suare (voto buying). Penelitian ini menemukan bahwa ada tiga aktor dalam politik transaksional pada Pemilukada serantak tahun 2020 di Kabupaten Toraja Utera yaitu; (1) perantau Toraja yang terdirl atas anggota keluarga besar kandidat dan pengusaha; (2) pengurus Parpol; (3) tIm sukses, berperan menghubungkan kandidat dengan pemilih. Sementara pemicu politik transaksional pada Pemilukada serentak tahun 2020 di Kabupaten Toraja Utara adalah; (1) kuatnya ambsi berkuasa dan kuatnya ikatan kekeluargaan yang lebih mengarah kepada relasi patron klien; (2) kuatnya peranan tim sukses serta masih kuatnya tradisi memberi dan menerima; (3) tidak optimalnya pengawasan, dan penegakan hukum; (4) Kondisi ekonomi, dan rendahnya pendidikan politik dari sebagian besar Pemilih; (5) Tidak optimalnya Parpol melaksanakan fungsinya. Kuatnya ambisi berkuasa sebagai upaya mempertahankan dan atau meningkatkan prestise dan gengsi sosial oleh kandidat dan keluarga basarnya merupakan pemicu utama

Kata Kunci : Politik transaksional, Kandidat, Donatur, Tim Sukses, Perantau, Pemilih