STUDI TAHANAN BERBAGAI VARIASI BENTUK STEPPED SEMI PLANING HULL

Dewasa ini, trend desain kapal cepat mengalami perubahan atau modifikasi guna mendapatkan desain kapal yang menjamin performa dan keselamatan saat berlayar di lautan, salah satunya pada modifikasi hull. Salah satu cara modifikasi hull ialah penambahan bentuk stepped hull. Prinsip dari penggunaaan stepped hull adalah mengurangi permukaan basah (weted surface area) karena timbulnya turbulensi dibawah badan kapal. Desain bentuk stepped yang diteliti yaitu model stepped V, U, W, dan 2-U dengan luas penampang yang sama yaitu sekitar 4,1899 m2. Jumlah dari stepped yang dimodelkan dikategorikan satu, dua dan tiga stepped hull. Tiga kondisi lambung diasumsikan menjadi 4 tingkatan kemiringan yaitu even keel (0°), kondisi trim buritan 1°, trim buritan 2°, trim buritan 3° dan trim buritan 4°. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu simulasi numerik dengan bantuan software Maxsurf Modeller untuk melakukan pemodelan kapal serta Maxsurf Resistance untuk melakukan proses analisa nilai tahanan kapal. Kenaikan nilai tahanan model kapal yang terbesar terjadi pada kondisi even keel pada kecepatan 10 – 15 knot dengan selisih nilai tahanan sebesar 11,5 kN atau sebesar 55%. Perubahan penurunan nilai tahanan yang signifikan terjadi pada kecepatan 40 knot pada perubahan kondisi even keel ke kondisi trim buritan 1°. Bentuk Stepped W memiliki nilai tahanan terkecil dibandingkan dengan model lainnya dengan luasan bidang basah yang sama. Tahanan total kapal cenderung mengecil seiring dengan penambahan stepped dari bentuk lambung 1 stepped sampai bentuk lambung 3 stepped serta semakin tinggi derajat trim maka nilai dari tahanan kapal akan berkurang disebabkan oleh panjang garis air berkurang walaupun pada kecepatan yang sama.