PENGERUTAN VOLUME UMBI PORANG (Amorphophallus muelleri Bl.) SELAMA PENGERINGAN

Porang termasuk jenis umbi-umbian yang sering dijumpai di Indonesia terutama di daerah hutan dengan kondisi perpohonan yang rindang. Porang dapat tumbuh dengan maksimal di bawah tegakan dpohon karena tidak terpapar matahari secara langsung. Saat ini tanaman porang sudah banyak dibudidayakan oleh petani dindonesia untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke luar negeri sebagai bahan baku pembuatan tepung glukomanan. Dalam proses pengeringan terjadi adanya proses penyusutan atau pengkerutan pada bahan yang dikeringkan. Pengkerutan ini menyebabkan perubahan bentuk serta volume dan sifat keras pada bahan. Semakin banyak air yang keluar dari bahan selama dikeringkan maka akan semakin cepat pula bahan tersebut menyusut dimana yang awalnya yang berisi air lama kelamaan akan saling terhubung satu sama lain dan mengakibatkan bahan tersebut bersifat keras. Selain itu dalam proses pengeringan juga dapat mengakibatkan bahan yang dikeringkan menyusut yakni perubahaan bentuk, perubahaan volume dan meningkatnya kekerasan pada bahan akibat pengurangan air yang tinggi. Pengeringan dengan suhu yang tinggi akan mengakibatkan permukaan bahan bagian luar mengering dan mengeras, perubahan volume dan meningkatnya kekerasan bahan setelah dikeringkan. Hal inilah secara umum dapat menjadi faktor penyebab kualitas dari umbi porang tersebut. Sehingga disarankan untuk menghitung banyaknya jumlah air yang hilang selama pengeringan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui model pengerutan terbaik,dan perubahan bentuk (dimensi) selama pengeringan.