Idayani, Idayani (2023) Pengaruh penambahan minyak atsiri kulit jeruk Pangkep (Citrus maxima) terhadap sifat fisik dan antibakteri edible film komposit (tepung jagung dan Karagenan) menggunakan metode compression molding. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of G032202007_tesis_06-11-2023 CAVER1.jpg]](/41928/1.hassmallThumbnailVersion/G032202007_tesis_06-11-2023%20CAVER1.jpg)

G032202007_tesis_06-11-2023 CAVER1.jpg
Download (294kB) | Preview
![[thumbnail of G032202007_tesis_06-11-2023 BAB 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
G032202007_tesis_06-11-2023 BAB 1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of G032202007_tesis_06-11-2023 DP.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
G032202007_tesis_06-11-2023 DP.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of G032202007_tesis_06-11-2023.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
G032202007_tesis_06-11-2023.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (5MB)
Abstract (Abstrak)
Minyak atsiri kulit jeruk Pangkep mengandung senyawa limonen yang bersifat antibakteri. Edible film yang terbuat dari komposit tepung jagung dan karagenan yang diperkaya dengan ekstrak minyak atsiri kulit jeruk Pangkep diharapkan dapat meningkatkan sifat fisik dan antibakteri edible film. Pembuatan edible film umumnya dilakukan menggunakan metode tuang yang membutuhkan waktu lama dalam proses pembentukannya, sehingga cocok untuk potensi komersialisasi berkelanjutan. Sebagai alternatif, metode pencetakan kompresi disarankan untuk produksi edible film. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak minyak atsiri kulit jeruk Pangkep ke dalam edible film. Proses percobaan terdiri dari tiga tahap. Pertama, minyak atsiri diekstraksi menggunakan metode autoklaf dan microwave hidrodistilasi dengan variasi waktu 30 dan 60 menit. Kedua, variasi formulasi yang berbeda disiapkan dengan berbagai konsentrasi tepung jagung (2%, 4%, dan 6%) terhadap tepung karagenan dan variasi minyak atsiri (1%, 1.5%, dan 2%). Terakhir, pencetakan kompresi dilakukan pada tekanan yang berbeda (20 dan 40 Psi) dan suhu (100°C dan 120°C). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pada tahap pertama, ekstrak minyak atsiri terbaik diperoleh dengan menggunakan microwave hydrodistillation dengan waktu ekstrak 60 menit. Pada tahap kedua, formulasi edible film yang optimal adalah 4% tepung jagung dan 1% minyak atsiri. Selain itu, perlakuan compression moulding pada tekanan 20 Psi dan suhu 120°C menghasilkan edible film terbaik dengan nilai kuat tarik 0.93 N/mm2, perpanjangan 5,81%, ketebalan 0,19 mm, LTUA 0.04 g/mm2.jam, tingkat kecerahan 8,83, zona hambat Escherichia coli 10,67 mm, dan zona hambat Staphylococcus aureus 11,07 mm. Kesimpulannya, metode cetak kompresi terbukti lebih efisien dibandingkan dengan metode tuang.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Ilmu dan Teknologi Pangan |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 06 Feb 2025 01:26 |
Last Modified: | 06 Feb 2025 01:26 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/41928 |