PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAN KANDUNGAN ANTOSIANIN BEBERAPA JAGUNG PULUT UNGU (Zea mays ceratina Kulesh) PADA PEMBERIAN KALIUM = EXAMINING THE GROWTH AND ANTHOCYANIN LEVELS IN SELECT VARIETIES OF PURPLE WAXY CORN (Zea mays ceratina Kulesh) IN RESPONSE TO POTASSIUM SUPPLEMENTATION

Latar Belakang. Diversifikasi pangan merupakan upaya untuk mendorong masyarakat agar memvariasikan makanan pokok yang dikonsumsi sehinngga tidak terfokus pada satu jenis saja. Jagung pulut ungu mengandung antosianin dengan manfaat sebagai antioksidan didalam tubuh. Jagung pulut ungu dapat dikembangkan sebagai pangan alternatif dengan berbagai manfaat yaitu mencegah aterosklerosis, penyumbatan darah, melindungi lambung, serta berfungsi sebagai senyawa anti-inflamasi yang melindungi otak dari kerusakan. Produktivitas jagung pulut ungu masih rendah dibandingkan jenis jagung lain, untuk mendapatkan hasil produktivitas yang optimal yaitu dengan menggunakan genotipe yang baik dan dosis pupuk yang direkomendasikan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisa pengaruh interaksi antara genotipe dengan dosis pupuk kalium terhadap pertumbuhan, produksi, dan kandungan antosianin jagung pulut ungu. Metode. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah, petak utama adalah genotipe tanaman yaitu: Pulut URI, Srikandi Ungu, 1-3-1-2-B-B-II-(C4)-II, dan 162.1-1-II-(C4)-II, sedangkan sebagai anak petak adalah dosis pupuk kalium terdiri dari empat taraf yaitu: 0 kg/ha, 50 kg/ha, 100 kg/ha, dan 150 kg/ha. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas srikandi ungu dengan dosis pupuk kalium 150 kg/ha memberikan hasil tertinggi pada kandungan antosianin (370,12 µg/g), varietas pulut URI dengan dosis pupuk kalium 150 kg/ha memberikan hasil tertinggi pada panjang akar (24,97 cm) dan bobot 1.000 biji (206,50 g), sedangkan varietas srikandi ungu dengan dosis pupuk kalium 100 kg/ha memberikan hasil tertinggi pada bobot kering akar (85,69 gram). Genotipe 1-3-1-2-B-B-II-(C4)-II memberikan hasil tertinggi pada rendemen (49,83%), umur berbunga betina tercepat (48.08 hari), dan umur berbunga betina tercepat (41,83 hari), bobot tongkol kupasan (4.155,00 gram) dan produksi (6.40 ton/ha). Pengaplikasian dosis pupuk kalium 100 kg/ha berpengaruh sangat nyata pada bobot segar akar (91,09 gram), sedangkan dosis pupuk kalium 150 kg/ha memberikan hasil tertinggi pada tinggi tanaman (112,81 cm), jumlah daun (6,92 helai), diameter tongkol (38,08 mm), panjang tongkol (14,16 cm), jumlah biji per tongkol (276,40 biji), dan produksi (5,24 ton/ha). Kesimpulan. Interaksi antara varietas srikandi ungu dengan dosis pupuk kalium 150 kg/ha memberikan hasil tertinggi pada kandungan antosianin, varietas pulut URI dengan dosis pupuk kalium 150 kg/ha memberikan hasil tertinggi pada panjang akar dan bobot 1.000 biji, dan varietas srikandi ungu dengan dosis pupuk kalium 100 kg/ha memberikan hasil tertinggi pada bobot kering akar. Srikandi ungu memberikan hasil tertinggi pada kandungan, sedangkan genotipe 1-3-1-2-B-B-II-(C4)-II memberikan produksi tertinggi dibandingkan dengan varietas lainnya. Pengaplikasian dosis pupuk 150 kg/ha memberikan hasil tertinggi pada kandungan antosianin dan produksi tanaman.

Kata kunci: Antosianin, genotipe, kalium, jagung pulut ungu.