EFEK KOMBINASI DAUN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI L) DAN KEMANGI (OCIMUM BASILICUM) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH KELOMPOK PROLANIS KOTA PAREPARE

Latar Belakang: Hipertensi adalah salah satu penyakit kardiovaskuler dengan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi, dan merupakan faktor terbesar ketiga penyebab kematian dini. Data WHO 2019 menunjukkan sekitar 22% populasi dunia menderita hipertensi, dengan prevalensi tertinggi di Afrika (27%) dan Asia Tenggara (25%). Di Indonesia, prevalensi hipertensi mencapai 34,11% dengan variasi antar daerah. Tujuan: Penelitian ini mengkaji efektivitas rebusan daun belimbing wuluh dan daun kemangi dalam menurunkan tekanan darah pada kelompok prolanis di Puskesmas Lumpue dan Puskesmas Lakessi, Kota Parepare. Metode: Metode yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan desain the randomized control group pretest post test, melibatkan 48 responden yang dibagi menjadi tiga kelompok: intervensi kombinasi, intervensi daun belimbing wuluh, dan intervensi daun kemangi. Lokasi penelitian berada di wilayah Puskesmas Lumpue dan Puskesmas Lakessi Kota Parepare. Analisis data menggunakan uji friedman, one way anova, uji tukey, dan kruskal wallis. Hasil: Penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam selisih tekanan darah di antara tiga kelompok intervensi yang berbeda, yaitu kombinasi daun kemangi dan daun belimbing wuluh, kelompok intervensi daun kemangi, dan kelompok intervensi daun belimbing wuluh (p=0.0133) Kesimpulan:. Studi menunjukkan kombinasi daun kemangi dan daun belimbing wuluh efektif menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi dibandingkan dengan daun kemangi atau daun belimbing wuluh secara terpisah di Puskesmas Lumpue dan Puskesmas Lakessi Kota Parepare.