ANALISIS KUALITAS AIR DI PERAIRAN LAUT PASCA KEJADIAN SEA SNOT DI TELUK BIMA NUSA TENGGARA BARAT

Latar belakang. Peristiwa yang terjadi pada Bulan April tahun 2022 di Teluk Bima merupakan fenomena yang cukup menggemparkan warga Kota Bima maupun di luar wilayah Bima. Berdasarkan uji laboratorium sebelumnya, penyebabnya yaitu sea snot yang disertai dengan ledakan jumlah dan metabolisme alga. Masuknya
pencemar organik dan anorganik ke badan air dapat menyebabkan kualitas perairan mengalami degradasi fungsi secara biologis. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air di perairan laut dengan parameter BOD, COD, DO, menentukan kadar Nitrat dan Fosfat dan mengkaraterisasi total bakteri
coliform dan E. coli di perairan laut. Metode. Penelitian ini menggunakan metode elektrometri, fotometri, dan metode membran filtrat. Hasil. pH berkisar antara 7,85 - 8,22; Kadar DO 5,97 - 6,15 mg/L, BOD 1,3, dan 5 berkisar antara 5,52 - 9,06 mg/L. Kadar COD 15,62 - 21,44 mg/L. Nitrat berkisar antara 0,124 - 0,204 mg/L.
Fosfat berkisar antara 0,27 - 0,41 mg/L. Total bakteri koliform berkisar antara 706 - 1.266 koloni/100 mL dan E. coli 0,75 - 1,75 koloni/100 mL. Kesimpulan. Kualitas air di perairan laut Teluk Bima sebagian besar telah memenuhi standar baku mutu air laut untuk parameter BOD, DO, total coliform, E. coli, sedangkan
untuk parameter COD tidak termasuk parameter wajib yang menjadi salah satu indikator pencemaran air laut. Kandungan Nitrat dan Fosfat pada perairan Teluk Bima menunjukkan bahwa nilainya telah melebihi standar baku mutu air laut.