DETERMINAN STATUS PUTUS BEROBAT PASIEN TUBERCULOSIS MULTIDRUG RESISTANT (MDR-TB) DI RSUD LABUANG BAJI KOTA MAKASSAR TAHUN 2021-2023


Fahimah, Andi Husnul (2024) DETERMINAN STATUS PUTUS BEROBAT PASIEN TUBERCULOSIS MULTIDRUG RESISTANT (MDR-TB) DI RSUD LABUANG BAJI KOTA MAKASSAR TAHUN 2021-2023. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
K012222008_tesis_11-09-2024 1-2.pdf

Download (936kB)
[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
K012222008_tesis_11-09-2024 cover1.png

Download (350kB) | Preview
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
K012222008_tesis_11-09-2024 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Fulltext] Text (Fulltext)
K012222008_tesis_11-09-2024.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Multidrug Resistance Tuberculosis (MDR-TB) merupakan jenis tuberculosis akibat bakteri resisten terhadap 2 obat anti-TB lini pertama yaitu isoniazid dan rifampisin. Rasio tingkat kejadian putus berobat TB sebesar 12,19%. Indonesia menanggung beban TBC RO sebagai salah satu penyakit tertinggi di dunia. Tingginya angka putus berobat sekitar (20-30%) dan tingginya angka kematian (15-20%) berdampampak pada angka keberhasilan pengobatan TB RO yang masih berkisar 20-50% dalam satu dekade. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan putus berobat pada pasien MDR-TB di RSUD Labuang Baji Kota Makassar. Metode. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus-kontrol dan dilaksankan di RSUD Labuang Baji Kota Makassar. Sebanyak 128 orang yang terdiri dari 32 kasus dan 96 kontrol berpartisipasi dalam penelitian ini. Analisis data menggunakan alat STATA versi 14, Odds Ratio dengan regresi logistik berganda. Hasil. Analisis regresi logistik ganda mengidentifikasi faktor risiko yang signifikan terhadap terjadinya putus berobat MDR-TB antara lain efek samping (OR 7,05) CI 95% (2,22-22,43), pengobatan herbal (OR 17,74) CI (5,32-59,14), peran PMO (OR 5,63) CI 95% (1,68-18,80). Peluang terjadinya putus berobat MDR-TB adalah 95% jika memiliki efek samping berat, mengonsumsi obat herbal, peran PMO. Kesimpulan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa efek samping berat, mengonsumsi obat herbal, peran PMO yang tidak aktif merupakan faktor risiko putus berobat MDR-TB. Pasien TB MDR diharapkan agar senantiasa aktif melakukan konsultasi kepada dokter dan PMO terkait dengan efek samping yang dirasakan dan tidak membuat kesimpulan sendiri tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: MDR-TB, Putus Berobat, Efek Samping, Pengobatan Herbal, Pengawas Minum Obat
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine
Divisions (Program Studi): Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Andi Milu
Date Deposited: 04 Feb 2025 06:00
Last Modified: 04 Feb 2025 06:00
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/41830

Actions (login required)

View Item
View Item