Mahfud, Mahdis (2024) Sintesis dan Karakterisasi Silika Mesopori (MCM-41) Sebagai Adsorben Zat Warna Remazol Kuning. Skripsi thesis, unhas.
![[thumbnail of H031191044_skripsi_16-12-2024 bab1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
H031191044_skripsi_16-12-2024 bab1-2.pdf
Download (3MB)
![[thumbnail of H031191044_skripsi_16-12-2024 cover1.jpg]](/41821/2.hassmallThumbnailVersion/H031191044_skripsi_16-12-2024%20cover1.jpg)

H031191044_skripsi_16-12-2024 cover1.jpg
Download (341kB) | Preview
![[thumbnail of H031191044_skripsi_16-12-2024 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
H031191044_skripsi_16-12-2024 dp.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of H031191044_skripsi_16-12-2024.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
H031191044_skripsi_16-12-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 28 November 2026.
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang. Industri tekstil menghasilkan limbah cair yang mengandung zat warna seperti remazol kuning. Zat warna ini berbahaya karena bersifat toksik dan sulit didegradasi jika masuk ke perairan. Metode adsorpsi digunakan untuk menghilangkan zat warna. Salah satu adsorben yang memiliki kemampuan yang baik dalam mengadsorpsi zat warna adalah silika mesopori (MCM-41). Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil karakterisasi TC-MCM-41 dan C-MCM-41, menentukan waktu kontak optimum, menganalisis kinetika adsorpsi, menentukan isotermal yang berlaku serta menentukan kapasitas adsorpsi MCM-41 terhadap zat warna remazol kuning. Metode. Dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap, yakni: 1) sintesis silika mesopori MCM-41 menggunakan metode hidrotermal, 2) karakterisasi silika mesopori MCM-41-TC dan MCM-41-C yang meliputi analisis XRD, FTIR, SEM dan BET. 3) analisis pengaruh waktu kontak, kinetika adsorpsi, isoterm adsorpsi yang berlaku serta desorpsi zat warna remazol kuning oleh adsorben MCM-41 Menggunakan program Microsoft Excel 2019. Hasil. Silika mesopori (MCM-41) berhasil disintesis dengan menggunakan metode hidrotermal. Hasil XRD menunjukkan bahwa material yang disintesis memiliki karakteristik untuk MCM-41. Spektra FTIR hasil sintesis menunjukkan pita serapan pada bilangan gelombang yang sama dengan material MCM-41 yang telah dilaporkan. Morfologi permukaan oleh kedua adsorben berbentuk bola memanjang, sesuai dengan karakteristik material MCM-41 yang telah dilaporkan. Data adsorpsi-desorpsi N2 menunjukkan bahwa MCM-41-C memiliki luas permukaan, volume pori, dan diameter pori yang lebih besar daripada MCM-41-TC. Kapasitas adsorpsi remazol kuning oleh MCM-41-TC sebesar 82,04 mg/g sedangkan MCM-41-C hanya mampu mengadsorpsi remazol kuning sebesar 229,34 mg/g. Kedua adsorben mengikuti kinetika adsorpsi orde dua semu dan isoterm adsorpsi Langmuir. Kesimpulan. Adsorpsi MCM-41-TC dan MCM-41-C dipengaruhi oleh gugus silanol (Si-OH) dan gugus amonium yang berasal dari larutan surfaktan STAK. Penghilangan Surfaktan mengakibatkan peningkatan kapasitas adsorpsi MCM-41.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Matematika dan Ilmu Peng. Alam > Kimia |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 05 Feb 2025 00:44 |
Last Modified: | 05 Feb 2025 00:44 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/41821 |