PEMANFAATAN TEPUNG BERAS BERAS MERAH (Oryza nivara L.) DAN TEPUNG SAGU (Metroxylon sp.) DALAM PEMBUATAN KUKIS YANG BERINDEKS GLIKEMIK RENDAH

ABSTRAK

ST HASRAWATI TAYANG. Pemanfaatan Tepung Beras Merah (Oriza nivara L.) dan Tepung Sagu (Metroxylon sp.) dalam Pembuatan kukis yang berindeks Glikemik rendah. (Dibimbing oleh Mulyati M. Tahir dan Adiansyah)

Pendekatan yang relatif baru untuk memilih makanan sehat adalah indeks glikemik. Makanan yang memiliki IG rendah (Dibawah 55) dapat dikategorikan sebagai makanan sehat yang dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes. Perpaduan tepung beras merah dan tepung sagu bisa menjadi salah satu pilihan untuk membuat Kukis bergizi yang dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi Kukis terbaik melalui uji organoleptik dan untuk mendapatkan karakteristik fisikokimia dan nilai IG Kukis dengan hasil organoleptik tertinggi. Penelitian ini digunakan tiga perbandingan tepung beras merah dan tepung sagu yang berbeda; 40:60%; 50:50% dan 60:40%. Parameter yang diamati meliputi uji organoleptik, uji proksimat, uji kadar serat dan uji Indeks Glikemik. Uji organoleptik menunjukkan Kukis yang dibuat dengan komposisi 60% tepung beras merah dan 40% tepung sagu umumnya disukai panelis. Uji proksimat yang diperoleh menunjukkan bahwa sampel dengan nilai uji organoleptik tertinggi memiliki kadar air sebesar 6,47%; abu 1,50%; protein 13,61%; lemak 76,63%; karbohidrat 1,80%; kandungan serat sebesar 9,72% dan hasil uji indeks glikemik sebesar 54,81 yang tergolong indeks glikemik rendah. Kukis dengan perbandingan 60% tepung beras merah dan 40% tepung sagu dapat dimanfaatkan sebagai produk makanan yang menyehatkan bagi penderita diabetes.