Wiwindasari, Wiwindasari (2022) pengaruh jenis minyak dan penggorengan berulang secara vakum terhadap kualitas minyak goreng pada pembuatan keripik pisang kepok (Musa acuminate balbisiana Colla). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
G031181021_skripsi_02-01-2023 COVER1.jpg
Download (268kB) | Preview
G031181021_skripsi_02-01-2023 BAB 1-2.pdf
Download (949kB)
G031181021_skripsi_02-01-2023 DP.pdf
Download (109kB)
G031181021_skripsi_02-01-2023.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Minyak sawit (Elaeis guineensis) ataupun minyak kedelai (Glycine max) merupakan minyak yang umum digunakan dalam kalangan masyarakat. Namun, dalam penggunaan minyak akan menyebabkan terjadinya perubahan fisik dan kimia seperti perubahan warna pada minyak, kekentalan, dan aroma yang diakibatkan oleh rekasi hidrolisi, oksidasi, isomerisasi, dan polemerisasi. Selain itu, pemanasan berulang juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kerusakan pada minyak. Salah satu cara untuk meminimalisir kerusakan pada minyak yaitu dengan menggunakan metode penggorengan vakum. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggorengan berulang menggunakan vacuum frying terhadap kualitas minyak kelapa sawit dan minyak kedelai. Penelitian ini terdiri satu tahap yaitu penggambilan sampel minyak goreng pada minyak segar (kontrol) serta pada penggorengan ke-1, ke-5, ke-9, dan ke-13 untuk setiap jenis minyak yang digunakan (minyak sawit dan minyak kedelai). Sampel yang telah diperoleh selanjutnya dilakukan pengujian bilangan peroksida, kadar air, asam lemak bebas, viskositas dan kejernihan. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu kadar bilangan peroksida pada minyak goreng sawit B13 sebesar 9,78 meq O2/kg dan minyak kedelai B13 sebesar 5,58 meq O2/kg. Bilangan iod diperoleh minyak goreng sawit B13 sebesar 45,33 mg/g dan minyak kedelai B13 sebesar 128,91 mg/g. Bilangan asam pada minyak goreng sawit B13 sebesar 0,51 mgKOH/g dan minyak kedelai B13 sebesar 1,01 mgKOH/g. Viskositas pada minyak goreng sawit B13 sebesar 22,10 mPa.S dan A2B13 sebesar 52,25 mPa.S. Kejernihan pada minyak goreng sawit B13 sebesar 63% dan minyak kedelai B13 sebesar 75,65%. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu penggorengan berulang pada minyak goreng sawit dan minyak kedelai menyebabkan terjadinya penurunan kualitas pada setiap parameter pengujian yang dilakukan namun kualitas minyak masi aman untuk dikonsumsi hingga penggorengan ke-13.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Minyak sawit, minyak kedelai, dan penggorengan vakum. |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Ilmu dan Teknologi Pangan |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 12 Jan 2025 10:43 |
Last Modified: | 12 Jan 2025 10:43 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/41627 |