Pengaruh Metode Perendaman dan Lama Pemeraman Gabah Terhadap Karakteristik Fisik dan Kimia Tepung Beras Merah (Oryza nivara)

Latar Belakang Tahapan pascapanen padi menjadi beras menyebabkan banyak kehilangan nutrisi pada saat proses penggilingan dan penyosohan. Pada proses penggilingan, kandungan nutrisi yang tinggi yang terdapat pada dedak dan sekam akan terbuang. Metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nutrisi dari beras yaitu dengan melalui proses perendaman, pemeraman, dan perkecambahan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dari metode perendaman dan lama pemeraman gabah terhadap karakteristik fisik dan kimia tepung beras kecambah yang dihasilkan. Metode penelitian ini dilakukan melalui 2 tahapan, tahap pertama adalah uji karakteristik fisik dan tahap kedua adalah uji karakteristik kimia tepung beras merah kecambah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dua faktor yaitu metode perendaman (pergantian air dan tanpa pergantian air) dan lama pemeraman (selama 24 jam, 36 jam dan 48 jam). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan metode perendaman gabah tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap densitas kamba, warna, dan daya serap air tepung beras merah berkecambah yang dihasilkan. Perlakuan lama pemeraman gabah memberikan pengaruh yang nyata terhadap karakteristik fisik dan kimia tepung beras merah berkecambah yang dihasilkan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perkecambahan gabah mampu meningkatkan kualitas fisik dan kimia tepung beras merah. Kesimpulan yang diperoleh yaitu perkecambahan yang dilakukan dengan metode perendaman tanpa pergantian air dan lama pemeraman gabah selama 36 dan 48 jam mampu menghasilkan tepung beras merah berkecambah terbaik secara fisik dan kimia.