Analisis Transmisi Harga Jagung Di Kabupaten Jeneponto = Analysis Of Corn Price Transmission In Jeneponto Ditrict

Jeneponto merupakan sentra pengembangan komoditas jagung di Sulawesi Selatan, namun saluran distribusi pemasaran komoditas jagung mengalami gejolak harga di dua pasar utama: pasar produsen atau petani dan pasar konsumen atau pabrik pakan ternak. Transmisi harga memberikan wawasan penting tentang operasi pasar dan memungkinkan berbagai pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang tepat dalam menanggapi perubahan kondisi ekonomi. Penelitian ini mengkaji transmisi dan elastisitas harga komoditas jagung kuning di Kabupaten Jeneponto. Metode kuantitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini, dengan data yang dikumpulkan dari wawancara langsung dan sumber data sekunder seperti Badan Pusat Statistik, Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, dan Feedmill. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara langsung dan pengumpulan data sekunder melalui Badan Pusat Statistik, Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, dan Feedmill. Kemudian, dengan menggunakan petani, pengepul, dan Pedagang Besar sebagai sampel. Alat analisis yang digunakan dalam mengukur transmisi harga pada penelitian ini adalah Uji Stasioneritas Data, Penentuan Lag Optimal, Uji Kointegrasi, dan Uji Kausalitas, sedangkan untuk menguji nilai elastisitas digunakan Vector Error Correction Estimates Model. Berdasarkan hasil analisis harga jagung di setiap level, dapat disimpulkan bahwa level pabrik pakan ternak merupakan poros penentu harga pasar jagung, karena hasil kausalitas Granger menunjukkan nilai probabilitas yang lebih besar dari 5% dan pedagang merupakan faktor penentu tingkat perubahan harga. Studi elastisitas kenaikan harga di tingkat petani dan pengecer menjadi terbatas karena perubahan harga di tingkat pabrik pakan memiliki nilai elastisitas sebesar 0,791 dan 0,883. Kenaikan harga di tingkat pabrik pakan relatif kecil dibandingkan dengan perubahan harga di tingkat petani dan pengecer, yang masing-masing memiliki nilai elastisitas sebesar 0,385 dan 0,638. Meskipun elastisitas jangka panjang harga jagung di tingkat petani adalah seragam, namun harga jangka pendek di tingkat petani tidak sensitif terhadap perubahan harga di tingkat pabrik pakan

Keyword : Analisis transmisi, elastisitas, jagung, VECM