Rundupadang, Jeane Toding (2024) GAMBARAN LABORATORIUM DAN KARAKTERISTIK PASIEN MYELODYSPLASTIC SYNDROMES (MDS) DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO TAHUN 2023. Skripsi thesis, unhas.
C011211187_skripsi_27-12-2024 bab1-2.pdf
Download (3MB)
C011211187_skripsi_27-12-2024 cover1.jpg
Download (476kB) | Preview
C011211187_skripsi_27-12-2024 dp.pdf
Download (1MB)
C011211187_skripsi_27-12-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 22 October 2026.
Download (5MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang : Myelodysplastic Syndromes (MDS) adalah gangguan hematologi yang disebabkan oleh disfungsi sel punca mieloid di sumsum tulang, sering terjadi pada usia lanjut, terutama setelah 65 tahun. Faktor risiko meliputi paparan kemoterapi, radiasi, toksin lingkungan, atau mutasi genetik seperti SF3B1 dan TP53. Penyakit ini memiliki insiden global 4,9 per 100.000 orang per tahun, dengan peningkatan kasus di Indonesia, khususnya di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Penegakan diagnosis memerlukan riwayat paparan bahan berisiko dan analisis genetik, mengingat penyakit ini dapat memiliki prognosis buruk pada mutasi tertentu. Tujuan : Untuk menilai Gambaran Laboratorium dan Karakteristik Pasien Myelodysplastic Syndromes (MDS) di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Tahun 2023.
Metode: Penelitian ini bersifat desktiptif observasional dengan desain cross sectional dari data sekunder dengan total sampling
Hasil : Dari total 275 rekam medis pasien Myelodysplastic Syndromes di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar tahun 2023 tersaring 267 sampel yang memenuhi kriteria. Mayoritas pasien berusia 56-65 tahun (23,60%) dan berjenis kelamin perempuan (51,31%). Gejala klinis pasien MDS yang sering dilaporkan yaitu lemas atau fatigue (57,30%). Seluruh sampel (100%) tidak ada yang memiliki riwayat merokok dan pekerjaan yang mendominasi adalah ibu rumah tangga (25,09%). Temuan hasil laboratorium darah pasien, 257 dari 267 sampel (96,25%) memiliki kadar hemoglobin rendah dengan mayoritas nilai MCV dan MCH dalam batas normal, 212 sampel (79,40%) memiliki kadar trombosit rendah, dan 126 sampel (4,19%) kadar leukosit rendah.
Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa Myelodysplastic Syndrome (MDS) paling banyak terjadi pada kelompok usia 56–65 tahun (23,60%) dan lebih sering ditemukan pada perempuan dibanding laki-laki dengan rasio 1,05:1. Sebagian besar pasien adalah ibu rumah tangga, dengan gejala klinis yang paling sering dilaporkan adalah anemia (57,30%), diikuti perdarahan (17,60%) dan organomegali (6,74%). Pemeriksaan laboratorium mengungkapkan mayoritas pasien mengalami pansitopenia, yakni penurunan eritrosit, leukosit, dan trombosit, dengan 45,69% sampel
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Dosen Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
vii
menunjukkan kondisi ini. Selain itu, sebanyak 63% pasien mengalami anemia normositik normokrom, mencerminkan gangguan hematopoiesis yang menjadi ciri khas MDS. Meski penggunaan rokok dikaitkan dengan peningkatan risiko MDS, pada penelitian ini seluruh sampel tidak memiliki riwayat merokok sehingga perlu penelitian lebih lanjut.
Kata Kunci : Myelodysplastic Syndrome, Gangguan Hematopoiesis, RS Wahidin Sudirohusodo
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Myelodysplastic Syndrome, Gangguan Hematopoiesis, RS Wahidin Sudirohusodo |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Ilmu Kedokteran |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 13 Jan 2025 01:08 |
Last Modified: | 13 Jan 2025 01:08 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/41513 |