GAMBARAN FOTO THORAX PADA PASIEN YANG TERDIAGNOSIS PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK DI RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR TAHUN 2023

Latar Belakang: PPOK adalah peradangan paru yang bersifat progresif ditandai dengan terbatasnya aliran udara dan kerusakan jaringan paru. Menurut GOLD 2024, PPOK adalah kondisi heterogen yang menyebabkan obstruksi aliran udara yang persisten dan progresif. PPOK merupakan penyebab kematian nomor tiga di dunia pada tahun 2019, dengan 90% kasus terjadi pada pasien berusia 70 tahun atau lebih. Prevalensi PPOK di Indonesia mencapai 3,7%, atau sekitar 9,2 juta orang dan angka kematian akibat PPOK menduduki peringkat ke-6 dari 10 penyebab kematian di Indonesia. Provinsi Sulawesi Selatan berada di urutan ke-3 dengan prevalensi sebesar 6,7%. PPOK adalah kondisi umum yang dapat didiagnosis dan diobati dengan cepat, dan kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh diagnosis dan pengobatan yang tepat waktu. Penelitian "Gambaran Foto Thorax pada Pasien yang Terdiagnosis Penyakit Paru Obstruktif Kronik di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar tahun
2023" bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai masalah ini.
Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana gambaran foto thorax pada pasien yang terdiagnosis PPOK di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar tahun 2023. Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional deskriptif untuk mengetahui gambaran foto thorax pasien yang terdiagnosis PPOK.
Hasil: Dari 80 pasien PPOK, 74 pasien (92,5%) adalah laki-laki dan 6 pasien (7,5%) perempuan. Berdasarkan usia, 2 pasien (2,5%) berusia di bawah 40 tahun, 4 pasien (5%) berusia 40-49 tahun, 20 pasien (25%) berusia 50-59 tahun, 31 pasien (38,8%) berusia 60-69 tahun, dan sisanya di atas 70 tahun (28,7%). Sebanyak 57 pasien (71,3%) memiliki riwayat merokok, dengan rincian 43 pasien perokok aktif, 2 pasien perokok pasif, dan 12 mantan perokok. Sebaliknya, 23 pasien (28,7%) tidak memiliki riwayat merokok. Dari hasil foto thorax, gambaran normal 6 kasus (7,5%). Bronkitis muncul dalam 2 kasus (2,5%) dan kombinasi bronkitis dengan emfisema juga 2 kasus (2,5%). Emfisema teridentifikasi dalam 3 kasus (3,75%), sementara tuberkulosis adalah yang paling umum, ditemukan dalam 13 kasus (16,25%). Kombinasi tuberkulosis dengan bronkiektasis tercatat 8 kasus (10%) dan dengan efusi pleura 6 kasus (7,5%). Pneumonia terjadi sebanyak 12 kasus (15%), dan kombinasi pneumonia dengan efusi pleura dalam 6 kasus (7,5%). Massa paru muncul dalam 1 kasus (1,25%) dan kombinasi massa paru dengan efusi pleura dalam 2 kasus (2,5%). Kesimpulan: Mayoritas pasien yang terdiagnosis penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah laki-laki berusia 60-69 tahun dengan sebagian besar memiliki riwayat merokok, serta menunjukkan bahwa infeksi seperti tuberkulosis dan pneumonia merupakan gambaran yang umum dalam foto thorax mereka.