Hubungan Hormonal Fingerprint dengan Maloklusi pada Siswa Sekolah Dasar Usia 9-12 Tahun di SD Inpres Panaikang


Faisal, Fera Ayudia (2023) Hubungan Hormonal Fingerprint dengan Maloklusi pada Siswa Sekolah Dasar Usia 9-12 Tahun di SD Inpres Panaikang. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of J011201156_skripsi_01-08-2023 cover1.png]
Preview
Image
J011201156_skripsi_01-08-2023 cover1.png

Download (265kB) | Preview
[thumbnail of J011201156_skripsi_01-08-2023 1-2.pdf] Text
J011201156_skripsi_01-08-2023 1-2.pdf

Download (477kB)
[thumbnail of J011201156_skripsi_01-08-2023 dp.pdf] Text
J011201156_skripsi_01-08-2023 dp.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of J011201156_skripsi_01-08-2023.pdf] Text
J011201156_skripsi_01-08-2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang: Kesehatan rongga mulut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kesehatan secara umum. Salah satu bagian dari kesehatan gigi dan mulut yang perlu diperhatikan adalah kondisi oklusi. Kelainan kondisi oklusi/ maloklusi adalah kelainan gigi yang menduduki urutan ketiga setelah karies gigi dan penyakit periodontal pada masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia. Prevalensi maloklusi yaitu sekitar 80% dari jumlah penduduk. Maloklusi sering ditemukan pada anak-anak masa periode gigi bercampur pada usia 6-12 tahun. Oleh karena itu analisis sejak dini penting dilakukan agar dapat dilakukan tindakan preventif dan interseptif sebagai langkah awal untuk pencegahan masalah yang lebih kompleks terhadap proses tumbuh kembang. Ada beberapa metode untuk mendeteksi maloklusi yang bisa digunakan, namun saat ini dikembangkan metode penilaian hormonal fingerprint (2D:4D) untuk deteksi maloklusi sejak dini. Hormonal fingerprint adalah biomarker potensial dalam diagnosis dini, prognosis, dan intervensi gaya hidup yang dapat menunda timbulnya penyakit atau memfasilitasi deteksi dini awal untuk berbagai macam penyakit. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hormonal fingerprint dengan maloksi. Metode: Metode yang digunakan adalah metode observasional deskriptif. Penelitian dilakukan dengan mengukur panjang jari telunjuk dan jari manis anak dengan bantuan jangka sorong, serta dilakukan pengecekan hubungan relasi molar 1 dan letak serta posisi gigi-gigi anterior. Hasil: Berdasarkan uji mann whitney didapatkan nilai Asymp. Sig, (2-tailed) sebesar 0,914 > alfa (0,05) yang dapat diputuskan bahwa dengan taraf signifikansi alfa 5% belum cukup bukti yang kuat untuk menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan nilai rasio digit antara kategori maloklusi dengan kategori normal yang berarti bahwa hormonal fingerprint dan Maloklusi tidak berhubungan. Kesimpulan: Hormonal fingerprint (rasio digit) tidak bisa dijadikan sebagai predikator untuk memprediksi maloklusi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RK Dentistry
Divisions (Program Studi): Fakultas Pendidikan Dokter Gigi > Pendidikan Dokter Gigi
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 13 Jan 2025 01:42
Last Modified: 13 Jan 2025 01:42
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/41465

Actions (login required)

View Item
View Item