Pengaruh Konsentrasi Elisitor dan Waktu Elisitasi Terhadap Total Antosianin, Aktivitas Antioksidan, dan GABA Beras Hitam (Oryza sativa L.).

Latar belakang: Peningkatan akumulasi radikal bebas di alam menjadi ancaman munculnya penyakit-penyakit degeneratif pada manusia, sehingga diperlukan antioksidan untuk menangkalnya. Salah satu metode yang dapat meningkatkan senyawa metabolit sekunder yang kaya antioksidan pada tanaman adalah elisitasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi elisitasi adalah konsentrasi elisitor yang digunakan serta waktu elisitasi. Tujuan: Untuk mengetahui konsentrasi elisitor dan waktu elisitasi terbaik untuk meningkatkan aktivitas antioksidan, total antosianin, dan kadar GABA. Metode: Proses elisitasi dan perkecambahan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor berupa konsentrasi elisitor kontrol, 100 ppm, 200 ppm, dan 300 ppm yang dielisitasi selama 12, 18, dan 24 jam. Hasil: Penelitian pada perlakuan konsentrasi elisitor 200 ppm mencapai hasil aktivitas antioksidan dan total antosainin terbaik, yaitu masing-masing sebesar 328 ppm dan 34,13 mg/100 g. Adapun kadar GABA tertinggi diperoleh pada konsentrasi elisitor 300 ppm sebesar 130,54 mg/kg, namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan konsentrasi elisitor 200 ppm, yaitu sebesar 129,50 mg/kg. Adapun beras hitam yang dielisitasi pada waktu 18 jam memberikan nilai aktivitas antioksidan dan total antosianin terbaik, yaitu masing-masing sebesar 359 ppm dan 33,25 mg/100 g. Kesimpulan: Perlakuan konsentrasi elisitor terbaik dalam menghasilkan produk beras hitam terbaik yaitu pada perlakuan 200 ppm, adapun pada perlakuan waktu elisitasi diperoleh hasil terbaik pada perlakuan 18 jam.