Vhega Jubail, Nadia (2024) karakteristik gangguan bipolar di pelayanan rawat inap dan rawat jalan rumah sakit khusus daerah dadi provinsi sulawesi selatan periode januari-desember tahun 2023. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C011211063_skripsi_16-12-2024 bab1-2.pdf
Download (1MB)
C011211063_skripsi_16-12-2024 cover1.jpg
Download (235kB) | Preview
C011211063_skripsi_16-12-2024 dp.pdf
Download (119kB)
C011211063_skripsi_16-12-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 3 December 2026.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang : Gangguan bipolar merupakan salah satu jenis gangguan mental
yang serius dan kompleks, ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem,
yang dapat berkisar dari episode mania yang sangat berenergi hingga episode
depresi yang mendalam. Gangguan ini tidak hanya mempengaruhi individu yang
mengalaminya, tetapi juga berdampak signifikan pada keluarga, komunitas, dan
masyarakat secara keseluruhan. Menurut data dari World Health Organization
(WHO), prevalensi gangguan bipolar di seluruh dunia mencapai sekitar 1-3%,
dengan angka yang bervariasi di setiap negara. Di Indonesia, data mengenai
prevalensi gangguan bipolar masih terbatas, namun laporan dari Bipolar Care
Indonesia (BCI) menunjukkan peningkatan jumlah penderita dari 1% pada tahun
2016 menjadi 2% pada tahun 2017.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gangguan bipolar dan
faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan gangguan ini di pasien
yang menerima pelayanan rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit Khusus
Daerah Dadi pada tahun 2023.
Metode Penelitian : Desain penelitian yang digunakan adalah observasional
deskriptif dengan pengumpulan data sekunder dari rekam medis pasien. Sampel
terdiri dari seluruh pasien yang terdiagnosis gangguan bipolar dan tercatat di rekam
medis rumah sakit. Data dianalisis menggunakan analisis univariat untuk
mendeskripsikan karakteristik demografis dan faktor-faktor yang terkait.
Hasil dan Pembahasan : Dari 90 responden yang diteliti, mayoritas adalah
8
9
perempuan (73,3%) dengan rentang usia 26-35 tahun (27,8%). Tingkat pendidikan
terakhir yang paling umum adalah SMA (45,6%), dan lebih dari setengah
responden tidak bekerja (51,1%). Sebagian besar responden juga belum menikah
(65,6%). Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan bipolar mencakup
faktor genetik, neurokimia, dan stresor psikososial seperti tekanan hidup dan
masalah interpersonal. Penelitian ini juga menemukan keterbatasan dalam
dokumentasi rekam medis terkait stresor psikososial dan faktor genetik.
Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik seperti jenis
kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, dan status pernikahan berhubungan dengan
kejadian gangguan bipolar. Diperlukan pengembangan program rehabilitasi yang
fokus pada peningkatan kemampuan sosial dan ekonomi pasien, serta edukasi
kesehatan mental untuk mengurangi stigma dan meningkatkan kesadaran tentang
gangguan bipolar. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan yang
lebih baik tentang profil pasien dan kebutuhan mereka dalam layanan kesehatan
mental.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Ilmu Kedokteran |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 12 Jan 2025 13:27 |
Last Modified: | 12 Jan 2025 13:27 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/41427 |