Pengaruh Faktor Makroekonomi Terhadap Saham Sektor Consumer Goods dan Seleksi Saham Saat Musim Pemilu: Arbitrage Pricing Theory, Economic Value Added, dan Market Value Added

Pasar modal berperan penting dalam perekonomian dengan menghubungkan penawaran dan permintaan modal. Indikator pergerakan pasar modal diukur melalui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Peristiwa Pemilu dan Faktor makroekonomi seperti inflasi, PDB, dan suku bunga BI diduga mempengaruhi harga saham dan IHSG serta kinerja perusahaan khususnya pada sektor consumer goods. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor makroekonomi terhadap harga saham pada sektor consumer goods di musim Pemilu dengan menggunakan Arbitrage Pricing Theory (APT) dan mengukur kinerja keuangan perusahaan menggunakan nilai Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA). Pendekatan APT dan analisis regresi digunakan untuk menghitung Expected Return (ER) dan faktor pengaruh harga saham perusahaan. Metode EVA mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh nilai tambah ekonomis. Metode MVA mencerminkan seberapa kemampuan perusahaan terhadap modal yang dimiliki investor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Inflasi, PDB, dan Suku Bunga BI secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap return saham sektor consumer goods saat musim Pemilu. Hasil perhitungan ER mayoritas saham mengalami undervalued yang berarti saham pada sektor consumer goods layak untuk dipertimbangkan dalam berinvestasi. Berdasarkan perhitungan nilai EVA dan MVA, terdapat empat perusahaan yang memiliki kinerja perusahaan yang baik. Pertumbuhan harga saham, faktor makroekonomi, serta nilai EVA dan MVA pada saham sektor consumer goods tidak memiliki tren khusus saat musim Pemilu. Hasil penelitian ini dapat membantu investor dalam mengambil keputusan investasi yang lebih tepat.