EVALUASI MUTU CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) YANG DI SIMPAN DI ZERO ENERGY COOL CHAMBER (ZECC), REFRIGERATOR, DAN SUHU RUANG


Nidhom, Achmad Khusnun (2023) EVALUASI MUTU CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) YANG DI SIMPAN DI ZERO ENERGY COOL CHAMBER (ZECC), REFRIGERATOR, DAN SUHU RUANG. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of G31116508_skripsi_30-11-2022 COVER1.png]
Preview
Image
G31116508_skripsi_30-11-2022 COVER1.png

Download (164kB) | Preview
[thumbnail of G31116508_skripsi_30-11-2022 1-2.pdf] Text
G31116508_skripsi_30-11-2022 1-2.pdf

Download (660kB)
[thumbnail of G31116508_skripsi_30-11-2022 DP.pdf] Text
G31116508_skripsi_30-11-2022 DP.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of G31116508_skripsi_30-11-2022.pdf] Text
G31116508_skripsi_30-11-2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Komoditas cabai seperti cabai rawit (Capsaicum frutescens L.) lebih banyak berfungsi sebagai bumbu pelengkap masakan yang populer di masyarakat Indonesia. Nilai konsumsi cabai rawit cukup besar yaitu 1,32 kg/kap/tahun. Namun, cabai rawit mudah rusak selama penyimpanan karena kandungan airnya yang tinggi. Untuk mengatasi masalah tersebut, umumnya disimpan di penyimpanan dingin yaitu lemari es. Namun metode ini sulit diterapkan di tingkat petani karena biaya operasionalnya yang tinggi dan terkendala oleh kurangnya listrik di daerah pedesaan yang umumnya merupakan sentra pertanian. Peyimpanan dingin dengan lemari es merupakan salah satu cara penanganan pasca panen. Metode lain diusulkan sebagai alternatif yaitu teknologi Zero Energy Cool Chamber (ZECC). Teknologi yang dikembangkan tidak memerlukan listrik (zero-energy), murah (low-
cost) dan ramah lingkungan (eco-friendly). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas nilai gizi pada cabai rawit seperti vitamin C, nilai pH, kadar air, total asam, total padatan terlarut, berat, warna (kulit), uji organoleptik cabai rawit yang disimpan di ZECC. , lemari es dan suhu kamar. dan Untuk mengetahui lama penyimpanan (hari) cabai rawit menggunakan ZECC, lemari es dan suhu ruang. Metode penelitian ini adalah cabai rawit disimpan dalam 3 jenis penyimpanan yaitu dengan ZECC, suhu ruang, dan lemari es sampai rusak. Analisis nutrisi dilakukan setiap 2 hari sekali yang meliputi pH vitamin C, kadar air, total asam, susut bobot total mikroba, warna kolorimeter, pengamatan perubahan warna, total padatan terlarut dan organoleptik (warna, aroma dan tekstur). Hasil terbaik
ditemukan cabai rawit setelah disimpan di ZECC dalam menjaga kualitas kimia seperti vitamin C, pH, kadar air, total asam, dan total padatan terlarut dibandingkan dengan yang lain. Cabai rawit setelah disimpan dalam ZECC memiliki persentase susut bobot dan tingkat
kecerahan (L*), warna a* dan b*, lebih kecil ibandingkan penyimpanan pada suhu ruang dan refrigerator. Uji organoleptik cabai rawit setelah disimpan pada ZECC lebih disukai panelis dibandingkan cabai yang disimpan pada suhu ruang dan refrigerator. Sedangkan cabai rawit setelah disimpan dalam refrigerator memiliki jumlah mikroba yang lebih sedikit
dibandingkan dengan penyimpanan pada suhu ruang dan ZECC. Cabai rawit dapat disimpan
di ZECC hingga 9 hari penyimpanan, pada suhu kamar hingga 2 hari penyimpanan dan di
refrigerator hingga 7-9 hari penyimpanan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Pertanian > Ilmu dan Teknologi Pangan
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 10 Jan 2025 06:25
Last Modified: 10 Jan 2025 06:25
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/41214

Actions (login required)

View Item
View Item