Moelkhaiva. M, Moelkhaiva. M (2023) Studi in vitro enzim L-glutaminase dari bakteri simbion alga merah Eucheuma spinosum sebagai Antibakteri dan Antikanker. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of H031171313_skripsi_18-04-2023 cover1.png]](/41203/1.hassmallThumbnailVersion/H031171313_skripsi_18-04-2023%20cover1.png)

H031171313_skripsi_18-04-2023 cover1.png
Download (52kB) | Preview
![[thumbnail of H031171313_skripsi_18-04-2023 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
H031171313_skripsi_18-04-2023 1-2.pdf
Download (921kB)
![[thumbnail of H031171313_skripsi_18-04-2023 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
H031171313_skripsi_18-04-2023 dp.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of H031171313_skripsi_18-04-2023.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
H031171313_skripsi_18-04-2023.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Penelitian studi in vitro enzim L-glutaminase dari bakteri simbion alga merah Eucheuma spinosum sebagai antibakteri dan antikanker telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri simbion penghasil enzim L-glutaminase dari alga merah Eucheuma spinosum yang dikumpulkan dari desa Laikang, kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan yaitu bakteri Cobetia marina. Pemurnian enzim L-glutaminase melalui fraksinasi dengan amonium sulfat dan dialisis. Enzim ekstraseluler dimurnikan menggunakan metode fraksinasi amonium sulfat dengan hasil aktivitas enzim tertinggi yaitu pada kejenuhan 60-80% diperoleh aktivitas spesifik sebesar 13,2624 Unit/mg. Aktivitas enzim L-glutaminase optimum pada kondisi: pH 8, suhu 37 ℃ dan stabil selama 30 menit waktu inkubasi, serta diaktifkan oleh ion logam Mg2+, Co2+ dan Mn2+. Uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi agar menggunakan blank disc menunjukkan adanya enzim L-glutaminase 5 mg/L yang memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri patogen yaitu Escherichia coli dengan zona hambatan 8,30 mm dan Staphylococcus aureus. Dengan zona hambatan 15,30 mm. Uji toksisitas dengan metode BSLT didapatkan pada fraksi enzim tertinggi F1 memiliki toksisitas tertinggi dengan nilai LC50 14,4309 ppm. Uji sitotoksik dengan metode MTT menunjukkan bahwa fraksi terkuat pada fraksi F1 pada konsentrasi 160 µg/mL memiliki nilai persen inhibisi dan nilai IC50 masing-masing sebesar 25,65% dan 64,26 µg/mL.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Matematika dan Ilmu Peng. Alam > Kimia |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 10 Jan 2025 02:59 |
Last Modified: | 10 Jan 2025 02:59 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/41203 |